Dinding Retak Sering Jadi Masalah Utama Pemilik Rumah
Rabu, 04 November 2020 - 06:12 WIB
ANDA selalu dipusingkan dengan masalah keretakan dinding di rumah? Meski tidak semua permasalahan keretakan berbahaya, tapi Anda tidak boleh menyepelekannya.
Seperti yang diketahui, dinding merupakan hal terpenting dalam pembangunan rumah. Keberadaannya di dalam rumah mempunyai beberapa peran penting, seperti menahan beban, sebagai penutup dan pembatas ruangan, serta yang terpenting sebagai perlindungan utama bagi si penghuni rumah dari sengatan matahari dan hujan.
Tapi pada kenyataannya, menampilkan dinding yang indah dan sedap dipandang mata tidaklah segampang yang dikira. Ada masalah-masalah yang ditemui, salah satunya adalah masalah keretakan. Walau masalah retak pada dinding sering dianggap remeh, tapi tak ada salahnya jika Anda harus tetap mewaspadainya.
Arsitek Denny Setiawan mencoba menjelaskan, retak yang timbul di permukaan dinding rumah banyak macamnya. Ada yang membentuk sudut 45 derajat, lurus dan mengarah ke bawah, serta ada pula retakan yang sangat lembut dengan jumlah yang tidak sedikit, biasanya memiliki arah yang tidak beraturan. Langkah pertama untuk mengantisipasi bisa dengan memantau atau memperhatikan retaknya, supaya tahu bagaimana solusi untuk memperbaikinya.
Keretakan merupakan permasalahan yang selalu ditemui pada setiap permukaan dinding. Bagi Anda yang sedang menghadapi permasalahan ini, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu jenis keretakan yang terdapat di dinding supaya Anda bisa memperbaikinya secara tepat.
Secara umum ada dua jenis retak pada dinding, mulai dari retak yang struktur dan yang tidak terstruktur. Pastinya, bila masalah keretakannya saja sudah berbeda, cara penyelesaiannya pun harus berbeda.
“Retak struktur merupakan jenis retak yang berbahaya terhadap kekokohan bangunan. Terdapat ciri tertentu seperti lebar retakan lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding lannya. Faktor utama pemicunya biasanya terjadi karena pergeseran pada fondasi karena daya dukung tanah yang kurang baik,” ungkap Denny.
Permasalahan retak struktur memerlukan penanganan serius, bahkan tidak jarang membutuhkan dana yang cukup banyak untuk memperkuat agar struktur bangunan tidak mengalami pergerakan dan tidak menyebar kebagian dinding lainnya.
Sementara itu, arsitek Rizky Artando menambahkan, ada dua penyebab terjadinya retak struktur. Yang pertama karena adanya penurunan permukaan tanah, atau lebih dikenal dengan retak tarik. Sebenarnya, proses penurunan pada bangunan merupakan hal yang lumrah, tapi bisa menjadi masalah jika terjadi secara bersamaan. Biasanya daerah atas berpotensi mengalami keretakan yang besar. Yang kedua retak tekan, ini karena adanya tekanan dari atas dan dari bawah dinding.
Seperti yang diketahui, dinding merupakan hal terpenting dalam pembangunan rumah. Keberadaannya di dalam rumah mempunyai beberapa peran penting, seperti menahan beban, sebagai penutup dan pembatas ruangan, serta yang terpenting sebagai perlindungan utama bagi si penghuni rumah dari sengatan matahari dan hujan.
Tapi pada kenyataannya, menampilkan dinding yang indah dan sedap dipandang mata tidaklah segampang yang dikira. Ada masalah-masalah yang ditemui, salah satunya adalah masalah keretakan. Walau masalah retak pada dinding sering dianggap remeh, tapi tak ada salahnya jika Anda harus tetap mewaspadainya.
Arsitek Denny Setiawan mencoba menjelaskan, retak yang timbul di permukaan dinding rumah banyak macamnya. Ada yang membentuk sudut 45 derajat, lurus dan mengarah ke bawah, serta ada pula retakan yang sangat lembut dengan jumlah yang tidak sedikit, biasanya memiliki arah yang tidak beraturan. Langkah pertama untuk mengantisipasi bisa dengan memantau atau memperhatikan retaknya, supaya tahu bagaimana solusi untuk memperbaikinya.
Keretakan merupakan permasalahan yang selalu ditemui pada setiap permukaan dinding. Bagi Anda yang sedang menghadapi permasalahan ini, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu jenis keretakan yang terdapat di dinding supaya Anda bisa memperbaikinya secara tepat.
Secara umum ada dua jenis retak pada dinding, mulai dari retak yang struktur dan yang tidak terstruktur. Pastinya, bila masalah keretakannya saja sudah berbeda, cara penyelesaiannya pun harus berbeda.
“Retak struktur merupakan jenis retak yang berbahaya terhadap kekokohan bangunan. Terdapat ciri tertentu seperti lebar retakan lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding lannya. Faktor utama pemicunya biasanya terjadi karena pergeseran pada fondasi karena daya dukung tanah yang kurang baik,” ungkap Denny.
Permasalahan retak struktur memerlukan penanganan serius, bahkan tidak jarang membutuhkan dana yang cukup banyak untuk memperkuat agar struktur bangunan tidak mengalami pergerakan dan tidak menyebar kebagian dinding lainnya.
Sementara itu, arsitek Rizky Artando menambahkan, ada dua penyebab terjadinya retak struktur. Yang pertama karena adanya penurunan permukaan tanah, atau lebih dikenal dengan retak tarik. Sebenarnya, proses penurunan pada bangunan merupakan hal yang lumrah, tapi bisa menjadi masalah jika terjadi secara bersamaan. Biasanya daerah atas berpotensi mengalami keretakan yang besar. Yang kedua retak tekan, ini karena adanya tekanan dari atas dan dari bawah dinding.
tulis komentar anda