Bantuan Tunai Telah Jangkau 79,5% Masyarakat Sasaran
Rabu, 04 November 2020 - 18:10 WIB
JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat program perlindungan sosial hingga 3 November 2020 telah terserap 87,44%. Realisasi penyaluran anggaran ini setara dengan Rp112,7 triliun dari total pagu Rp128,9 triliun.
Adapun total penerima bantuan sebesar 1,4 juta orang. Angka ini mencakup 79,5% dari total penerima yang ditargetkan, yakni 1,9 juta orang. Untuk bantuan langsung tunai (BLT) , penyalurannya baru mencapai 79,8% atau Rp25,86 triliun dari total pagu Rp32,4 triliun. Pemerintah menargetkan, penerima bantuan ini berjumlah 9 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
(Baca Juga: Duit Rp12 Triliun Bakal Ditebar Kemensos hingga Tahun Depan)
Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengatakan, program-program perlindungan sosial yang sifatnya program reguler dan diperluas atau program-program baru semua bisa terselenggara karena kerja sama yang baik antara kementerian/lembaga dan pemda.
"Semua bisa terselenggara karena kerja sama yang baik antara kementerian dan lembaga terkait dan pemda," kata Juliari dalam konferensi secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Dia memerinci, anggaran bansos beras terserap 62,47% atau senilai Rp3,29 triliun dari dana Rp5,26 triliun. Bansos beras diberikan kepada 20 juta KPM yang 10 juta di antaranya juga memperoleh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Lalu, untuk program PKH telah tersalurkan sebesar 100% untuk 10 juta KPM dengan total anggaran Rp36,71 triliun.
(Baca Juga: Tahun Depan, Kemensos Bakal Lanjutkan Bansos Tunai bagi 10 Juta KPM)
"Kemudian program-program lain yang sifatnya khusus yaitu yang pertama adalah untuk warga di Jabodetabek berupa program bantuan sosial sembako, yang target penerima manfaatnya," bebernya.
Sementara itu, program Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) terserap 86,52% atau Rp 37,31 triliun dari total anggaran Rp43,12 triliun. Program sembako BPNT ini diberikan kepada 20 juta KPM. Jumlah penerima manfaat mengalami perluasan jangkauan dari rencana sebelumnya yang hanya 15,2 juta KPM.
Kemudian, penyaluran bantuan khusus seperti bansos sembako untuk warga Jabodetabek tercatat telah mencapai 82,59% dari target. Realisasi itu setara dengan Rp5,65 triliun dari total anggaran Rp6,84 triliun.
Adapun total penerima bantuan sebesar 1,4 juta orang. Angka ini mencakup 79,5% dari total penerima yang ditargetkan, yakni 1,9 juta orang. Untuk bantuan langsung tunai (BLT) , penyalurannya baru mencapai 79,8% atau Rp25,86 triliun dari total pagu Rp32,4 triliun. Pemerintah menargetkan, penerima bantuan ini berjumlah 9 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
(Baca Juga: Duit Rp12 Triliun Bakal Ditebar Kemensos hingga Tahun Depan)
Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengatakan, program-program perlindungan sosial yang sifatnya program reguler dan diperluas atau program-program baru semua bisa terselenggara karena kerja sama yang baik antara kementerian/lembaga dan pemda.
"Semua bisa terselenggara karena kerja sama yang baik antara kementerian dan lembaga terkait dan pemda," kata Juliari dalam konferensi secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Dia memerinci, anggaran bansos beras terserap 62,47% atau senilai Rp3,29 triliun dari dana Rp5,26 triliun. Bansos beras diberikan kepada 20 juta KPM yang 10 juta di antaranya juga memperoleh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Lalu, untuk program PKH telah tersalurkan sebesar 100% untuk 10 juta KPM dengan total anggaran Rp36,71 triliun.
(Baca Juga: Tahun Depan, Kemensos Bakal Lanjutkan Bansos Tunai bagi 10 Juta KPM)
"Kemudian program-program lain yang sifatnya khusus yaitu yang pertama adalah untuk warga di Jabodetabek berupa program bantuan sosial sembako, yang target penerima manfaatnya," bebernya.
Sementara itu, program Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) terserap 86,52% atau Rp 37,31 triliun dari total anggaran Rp43,12 triliun. Program sembako BPNT ini diberikan kepada 20 juta KPM. Jumlah penerima manfaat mengalami perluasan jangkauan dari rencana sebelumnya yang hanya 15,2 juta KPM.
Kemudian, penyaluran bantuan khusus seperti bansos sembako untuk warga Jabodetabek tercatat telah mencapai 82,59% dari target. Realisasi itu setara dengan Rp5,65 triliun dari total anggaran Rp6,84 triliun.
(fai)
tulis komentar anda