Perubahan Subsidi BBM ke BLT Ditanggapi Skeptis, Ini Alasannya

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 13:57 WIB
loading...
Perubahan Subsidi BBM...
Perubahan bentuk subsidi BBM ke bantuan langsung tunai (BLT) ditanggapi skeptis oleh ekonom. FOTO/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Rencana pemerintah mengganti bentuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) ditanggapi skeptis oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti.

Dia menilai, pemberian BLT tidak cukup untuk menopang kebutuhan hidup masyarakat, sementara pengurangan subsidi BBM justru berpotensi meningkatkan biaya transportasi, yang pada akhirnya mendorong naik inflasi.



"BLT tidak cukup. Yang harus dilakukan adalah stabilisasi harga agar tidak terjadi kenaikan inflasi. Pengurangan subsidi BBM berpotensi meningkatkan biaya transportasi yang akan meningkatkan inflasi. Pelemahan daya beli telah terjadi selama 5 bulan berturut turut," katanya saat dihubungi, Sabtu (5/10/2024).

Esther menyebutkan, beberapa inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran masih di atas inflasi umum. Inflasi transportasi bahkan sangat tinggi dan mengkhawatirkan karena menjadi salah satu penyebab memburuknya daya beli. Karena itu, Esther mengatakan tidak heran jika jumlah kelas menengah terus turun.



Dirinya pun menekankan pentingnya menurunkan suku bunga dan gunakan instrumen moneter seperti giro wajib minimun. Investasi kebijakan moneter juga menurutnya harus fokus pada stabilitas harga bukan hanya nilai tukar.

"Stabilitas harga tidak hanya di level nasional tapi juga di level daerah karena karakteristik inflasi regional setiap daerah berbeda. Akumulasi surplus sebesar Rp312 triliun seharusnya bisa digunakan untuk intervensi kebijakan moneter untuk stabilisasi harga sampai ke daerah," tandasnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Inflasi Ramadan Tembus...
Inflasi Ramadan Tembus 1,65%, Dipicu Kenaikan Tarif Listrik dan Bumbu Dapur
Daya Beli Turun Saat...
Daya Beli Turun Saat Lebaran 2025, Mal Ramai Tapi Minim yang Belanja
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Jaga Daya Beli, Pemerintah...
Jaga Daya Beli, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Triwulan II Tidak Naik
Tok, BI Tahan Suku Bunga...
Tok, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Berharap THR Jadi Pendongkrak...
Berharap THR Jadi Pendongkrak Ekonomi Nasional
Waketum Kadin James...
Waketum Kadin James Riady: Tak Ada Negara yang Lebih Baik dari Indonesia
Daya Beli Masyarakat...
Daya Beli Masyarakat Tetap Kuat, BI: Tidak Turun-turun Amat
Tulang Punggung Ekonomi...
Tulang Punggung Ekonomi RI, Kelas Menengah Bertahan Hidup dari Makan Tabungan
Rekomendasi
Geledah Rumah Hakim...
Geledah Rumah Hakim Pemvonis Lepas Kasus CPO, Kejagung Temukan Uang Rp5,5 Miliar di Bawah Kasur
Tiga Orang Pekerja Hendak...
Tiga Orang Pekerja Hendak Pasang Tiang Wi-Fi di Cibinong Tewas Kesetrum
Its Family Time! Liburan...
It's Family Time! Liburan Gak Harus Mahal, saatnya Eksplor Hidden Gem Unik di Eksplorazi GTV!
Berita Terkini
PetroChina Gelar Pelatihan...
PetroChina Gelar Pelatihan Membordir bagi Penyandang Disabilitas
31 menit yang lalu
Sah! Beli BBM di Jakarta...
Sah! Beli BBM di Jakarta Kena Pajak 5%, Kendaraan Umum 2%
1 jam yang lalu
Sekar Laut Tingkatkan...
Sekar Laut Tingkatkan Pasar Ekspor, Bidik Afrika dan Timur Tengah
1 jam yang lalu
Trump Tiba-tiba Bersikap...
Trump Tiba-tiba Bersikap Baik ke China, Iming-iming Turunkan Tarif Impor
1 jam yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi PDB 3 Negara Ekonomi Utama Asia
1 jam yang lalu
Kementan Cetak Petani...
Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
2 jam yang lalu
Infografis
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi AS, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved