Berhadapan dengan Resesi, Satgas PEN Tetap Fokus Ngabisin Duit
Kamis, 05 November 2020 - 22:16 WIB
JAKARTA - Indonesia berhadapan dengan resesi ekonomi , mengingat pertumbuhan ekonomi kuartal III tetap negatif. Terkait hal ini Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (PEN) yang juga Wakil Menteri (Wamen) BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa pemerintah akan tetap fokus pada menggenjot realisasi belanja .
“Jadi memang porsi pemerintah kita akan melakukan spending sebanyak-banyaknya melalui PEN. Kita pastikan spending kementerian/lembaga semaksimal mungkin,” ujarnya.
(Baca Juga: Resesi Datang, Istana: Pemulihan Ekonomi Indonesia Berada di Trek yang Tepat )
Meski begitu, Budi menilai sebagian besar kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di pihak swasta. Sehingga pertumbuhan juga sebagian besar bergantung pada sektor swasta.
“Setelah kita lihat struktur ekonomi indonesia paling besar kontribusi di swasta. 70% lebih ekonomi indonesia yang Rp.1000 triliun ini paling besar swasta. Sisanya 16,1% BUMN, sisanya lagi baru pemerintah,” ungkapnya.
(Baca Juga: RI Mau Resesi, Pemerintah Minta 'Bantuan' Rp1.000 Triliun Swasta )
Maka dari itu pihaknya akan terus menyalurkan program stimulus bagi swasta. Hal ini dilakukan agar roda perekonomian sektor swasta dapat terus berputar.
“Misalnya untuk sembako bansos, transportasinya libatkan swasta supaya ada perputaran ekonomi. Lalu akses pinjaman, jaminan kredit itu sekarang coba kita dorong. Lalu pinjaman-pinjam ke daerah. Jadi daerah bisa pinjam ke kantor pusat. itu kita dorong supaya daya ungkit bukan hanya pemerintah, tapi juga bisa bantu teman-teman di swasta untuk gerak,” pungkasnya.
“Jadi memang porsi pemerintah kita akan melakukan spending sebanyak-banyaknya melalui PEN. Kita pastikan spending kementerian/lembaga semaksimal mungkin,” ujarnya.
(Baca Juga: Resesi Datang, Istana: Pemulihan Ekonomi Indonesia Berada di Trek yang Tepat )
Meski begitu, Budi menilai sebagian besar kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di pihak swasta. Sehingga pertumbuhan juga sebagian besar bergantung pada sektor swasta.
“Setelah kita lihat struktur ekonomi indonesia paling besar kontribusi di swasta. 70% lebih ekonomi indonesia yang Rp.1000 triliun ini paling besar swasta. Sisanya 16,1% BUMN, sisanya lagi baru pemerintah,” ungkapnya.
(Baca Juga: RI Mau Resesi, Pemerintah Minta 'Bantuan' Rp1.000 Triliun Swasta )
Maka dari itu pihaknya akan terus menyalurkan program stimulus bagi swasta. Hal ini dilakukan agar roda perekonomian sektor swasta dapat terus berputar.
“Misalnya untuk sembako bansos, transportasinya libatkan swasta supaya ada perputaran ekonomi. Lalu akses pinjaman, jaminan kredit itu sekarang coba kita dorong. Lalu pinjaman-pinjam ke daerah. Jadi daerah bisa pinjam ke kantor pusat. itu kita dorong supaya daya ungkit bukan hanya pemerintah, tapi juga bisa bantu teman-teman di swasta untuk gerak,” pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda