Widodo Makmur Unggas Incar 1 Juta Pengusaha Agropreneur
Sabtu, 07 November 2020 - 01:48 WIB
"Jadi kami berharap untuk berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi nasional dengan cara menciptakan peluang bisnis, mengurangi kemiskinan, dan harapannya bisa menjadi milestone untuk ekonomi Indonesia yang lebih baik di masa depan," jelas Ali.
Berdiri di tahun 2019, Joglo Tumiyono merupakan salah satu bangunan joglo terbesar di dunia, menempati luas lahan 2,2 hektare di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Berada di antara kawasan pegunungan, Gunung Merapi, Makam Sunan Bayat, lokasi petilasan jalur gerilya Pangeran Diponegoro dan berdekatan dengan kawasan wisata Umbul Ponggok.
Joglo Tumiyono dibangun berdasarkan konsep kawasan Joglo terpadu yang dibuat oleh para arsitek muda cerdas di JOSO, konsultan arsitek dan merupakan anak perusahaan PT Widodo Makmur Perkasa yang berkolaborasi dengan lebih dari 60 seniman ukir yang didatangkan khusus dari Jepara yang dikenal sebagai Kota Ukir dan pencipta salah satu Langgam Ukir Nusantara.
Mewakili nilai-nilai yang dipegang oleh WMU yaitu kolaborasi dan sinergi, pembangunan Joglo Tumiyono juga melibatkan para arsitek, ahli teknik sipil, para perajin seniman lampu, patung, arca, batu bata, para tukang kayu dan pekerja bangunan. Melibatkan juga para seniman batu gunung Merapi dari Muntilan, lampu chandelier perunggu buatan dari seniman Yogyakarta, begitu juga seniman patung tembaga terbaik dari Yogyakarta, perajin genting tradisional dan batu bata Bali.
Berdiri di tahun 2019, Joglo Tumiyono merupakan salah satu bangunan joglo terbesar di dunia, menempati luas lahan 2,2 hektare di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Berada di antara kawasan pegunungan, Gunung Merapi, Makam Sunan Bayat, lokasi petilasan jalur gerilya Pangeran Diponegoro dan berdekatan dengan kawasan wisata Umbul Ponggok.
Joglo Tumiyono dibangun berdasarkan konsep kawasan Joglo terpadu yang dibuat oleh para arsitek muda cerdas di JOSO, konsultan arsitek dan merupakan anak perusahaan PT Widodo Makmur Perkasa yang berkolaborasi dengan lebih dari 60 seniman ukir yang didatangkan khusus dari Jepara yang dikenal sebagai Kota Ukir dan pencipta salah satu Langgam Ukir Nusantara.
Mewakili nilai-nilai yang dipegang oleh WMU yaitu kolaborasi dan sinergi, pembangunan Joglo Tumiyono juga melibatkan para arsitek, ahli teknik sipil, para perajin seniman lampu, patung, arca, batu bata, para tukang kayu dan pekerja bangunan. Melibatkan juga para seniman batu gunung Merapi dari Muntilan, lampu chandelier perunggu buatan dari seniman Yogyakarta, begitu juga seniman patung tembaga terbaik dari Yogyakarta, perajin genting tradisional dan batu bata Bali.
(her)
tulis komentar anda