Pengguna Internet di Jakarta Naik Capai 8,9 Juta Jiwa
Selasa, 10 November 2020 - 07:17 WIB
JAKARTA - Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) , wilayah Jawa yang menjadi sumber utama pertumbuhan, kontribusi penetrasi dan pengguna internet terhadap kontribusi penetrasi secara nasional menunjukkan pelambatan bahkan penurunan.
DKI Jakarta menurun 0,2%, Jawa Timur 0,4% dan DI Yogyakarta 0,1%. Sementara Jawa Barat meningkat 1,3%, Banten 0,2%, dan Jawa Tengah 0,1%.
"Komparasi dengan hasi survei 2018 terlihat Jawa Barat masih jadi sumber utama pertumbuhan penetrasi di Jawa," kata Henri saat webinar di Jakarta, Senin (9/11/2020).
( )
Meski demikian, melambatnya pertumbuhan dengan menurunnya kontribusi penetrasi internet tidak serta merta menunjukkan pengguna internet juga menurun. Hal ini dapat terlihat di Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Di ketiga provinsi ini, jumlah pengguna internet pada tahun 2019 tetap meningkat dari tahun 2018.
Berturut-turut Jawa Tengah sebanyak 26,5 juta atau naik dari tahun sebelumnya 24,5 juta. Sedangkan wilayah Jawa Timur 26,3 juta, naik dari 23,2 juta. Kemudian, DKI Jakarta 8,9 juta atau naik dari 8,3 juta pada 2018.
( )
Menurut Henri, besar atau kecilnya peningkatan pengguna internet tergantung besar kecilnya peningkatan jumlah penduduknya baik secara nasional dan provinsi.
"Sehingga jumlah pengguna internet mengalami peningkatan dan penurunan pula. Jadi singkatnya meskipun persentase kontribusi penetrasi menurun dari tahun 2018 tetapi jumlah penggunannya tetap menunjukkan kenaikan karena jumlah penduduk nasional dan per provinsi 2019 mengalami kenaikan," beber dia.
( )
Selain itu meskipun persentase kontribusi penetrasi menurun di 2018 tetapi jumlah penggunanya tetap menunjukkan kecenderungan kenaikan karena jumlah penduduk nasional dan per provinsi 2019 mengalami kenaikan pula. Sementara jika kenaikan penduduk lebih kecil dari kontribusi penetrasi maka pengguna internet akan menurun.
DKI Jakarta menurun 0,2%, Jawa Timur 0,4% dan DI Yogyakarta 0,1%. Sementara Jawa Barat meningkat 1,3%, Banten 0,2%, dan Jawa Tengah 0,1%.
"Komparasi dengan hasi survei 2018 terlihat Jawa Barat masih jadi sumber utama pertumbuhan penetrasi di Jawa," kata Henri saat webinar di Jakarta, Senin (9/11/2020).
( )
Meski demikian, melambatnya pertumbuhan dengan menurunnya kontribusi penetrasi internet tidak serta merta menunjukkan pengguna internet juga menurun. Hal ini dapat terlihat di Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Di ketiga provinsi ini, jumlah pengguna internet pada tahun 2019 tetap meningkat dari tahun 2018.
Berturut-turut Jawa Tengah sebanyak 26,5 juta atau naik dari tahun sebelumnya 24,5 juta. Sedangkan wilayah Jawa Timur 26,3 juta, naik dari 23,2 juta. Kemudian, DKI Jakarta 8,9 juta atau naik dari 8,3 juta pada 2018.
( )
Menurut Henri, besar atau kecilnya peningkatan pengguna internet tergantung besar kecilnya peningkatan jumlah penduduknya baik secara nasional dan provinsi.
"Sehingga jumlah pengguna internet mengalami peningkatan dan penurunan pula. Jadi singkatnya meskipun persentase kontribusi penetrasi menurun dari tahun 2018 tetapi jumlah penggunannya tetap menunjukkan kenaikan karena jumlah penduduk nasional dan per provinsi 2019 mengalami kenaikan," beber dia.
( )
Selain itu meskipun persentase kontribusi penetrasi menurun di 2018 tetapi jumlah penggunanya tetap menunjukkan kecenderungan kenaikan karena jumlah penduduk nasional dan per provinsi 2019 mengalami kenaikan pula. Sementara jika kenaikan penduduk lebih kecil dari kontribusi penetrasi maka pengguna internet akan menurun.
(ind)
tulis komentar anda