Investasi Tiga Dekade, INKA Siap Bangun Pabrik Kereta di Afrika

Rabu, 18 November 2020 - 15:15 WIB
Tujuan dari ABED adalah menghubungkan negara-negara network yang selama ini tidak bisa menjual dan tidak bisa mentransfer komoditas atau hasil-hasil mereka ke luar negeri.

"Jadi, ada Mali-Senegal ada 1.929 Km yang harus kita upgrade, kemudian Burkina Faso-Pantai Gading kira-kira 622 Km dan seterusnya, yang paling besar adalah masuk di area DRC Kongo. Jadi ada Kongo dan DRC Kongo, kira kira realisasinya sekitar 4.000 Km tapi mereka minta lagi untuk double track bisa saja 11.000 Km. Ini di sekitaran Kongo saja," katanya.

Dia menjelaskan, pembayaran pembangunan lintasan kereta api di Benua Afrika akan menggunakan skema pemanfaatan sumber daya alam tiap-tiap negara.

Nantinya, INKA akan memiliki keleluasaan untuk menyerap sumber daya alam setiap negara dengan masa waktu tertentu sebagai timbal balik pembangunan lintasan kereta api.

( )

Selain pasar Benua Afrika, Budi menyebut bahwa INKA juga akan masuk ke pasar Amerika Latin, seperti negara Guyana, Suriname, Honduras yang sudah pernah datang ke kantor INKA untuk berdiskusi kemungkinan masuk ke pasar Amerika Latin.

Dia menyebut, negara tersebut sudah mulai bosan dengan produk China dan meskipun jaraknya cukup jauh itu lah pasar yang memungkinkan bisa dimasuki oleh INKA dan BUMN lainnya.

( )

"Kami jual satu paket mulai dari survei, desain, konstruksi, pengadaan, supervisi dan operator kita satu paketkan termasuk training tenaga lokal yang nanti kita latih di Indonesia untuk bisa membantu mengoperasikan kereta atau proyek lainnya," ucapnya.
(ind)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More