Menguasai Digital Marketing Upaya UMKM Beradaptasi di Masa Krisis
Jum'at, 20 November 2020 - 23:23 WIB
Menurut Aquarius Rudianto Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, bank BUMN seperti Bank Mandiri punya peran sebagai agent development dalam mengembangkan UMKM.”Apalagi di masa krisis akibat dampak dari pandemi, UMKM menjadi sektor bisnis yang pertama kali terpukul,” kata Aquarius Rudianto saat menjadi pembicara dalam webinar Digital Marketing: Strategi Mendapatkan Konsumen dan Meningkatkan Penjualan, yang diselenggarakan Jumat 20 November 2020.
Dalam kondisi pandemi Bank Mandiri pun terus membantu para nasabah pebisnis dengan menyediakan transaksi bebas biaya, hingga mendorong transaksi digital. Chanel-chanel digital disiapkan untuk mengakomodir kebutuhan pebisnis. Saat ini, kata Aquarius, perkembangannya cukup drastis. Di Bank Mandiri transaksi digital sudah hampir mencapai 1,7 miliar transaksi. Sementara naabah yang menjadi pelaku e-commerce per Oktober 2020 mencapai 146 juta.
Pergeseran transaksi ke jalur digital ini terjadi baik di sisi penjual maupun konsumen. Aquarius berharap fitur-fitur online di mandiri bisa dimanfaakan para pebisnis, termasuk pinjaman yang bisa diajukan secara online. “Kalau mau pinjam 100 juta, di Mandiri dalam waktu maksimal 15 menit bisa disetujui,” kata Aquarius menjelaskan tenang program Pinjaman Tanpa Ribet atau PINTAR.
Tips dari Praktisi
Dalam webinar tersebut, Digital Creator Ndorokakung mengatakan media sosial merupakan sumber informasi utama bagi warga +62, sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk berjualan. “Media sosial mampu memberikan data tentang perilaku konsumen, ini penting bagi sebuah brand,” tambahnya.
Selain itu media sosial sangat ramah bagi pebisnis. Meski demikian perlu strategi jitu untuk memanfaatkan media sosial dalam marketing.
Pertama memastikan tujuan yang ingin dicapai saat menggunakan media sosial sebagai sarana marketing. Ingin meningkatkan brand awareness, mendongkrak sales, mencari lead, atau ada tujuan lain yang ingin dicapai.
Selanjutnya perlu menetapkan target pasar. Dari kalangan mana saja? Usia, jenis kelamin, di perkotaan atau pedesaan, kelompok pesepeda atau pengguna mobil ? Target pasar yang jelas akan menentunkan konten yang cocok untuk disajikan kepada target market.
Startegi berikutnya mementukan jenis media sosial yang digunakan, disesuaikan dengan brand dari barang yang ingin dijual. jenisnya maka brand harus memilih sesuai dengan barang jual. Seperti Tik Tok cocok digunakan untuk memasarkan brand atau produk yang menyasar anak muda, gen Z.
Sedangkan untuk konten, salah satu tipsnya harus dibuat untuk bisa menjawab kebutuhan konsumen. Konten pun harus mudah diakses. Semakin mudah diakses, akan mudah disebarkan sehingga mudah pula meningkatkan engagement. Ndorokakung juga memberi tips untuk memanfaatkan influencer.
Dalam kondisi pandemi Bank Mandiri pun terus membantu para nasabah pebisnis dengan menyediakan transaksi bebas biaya, hingga mendorong transaksi digital. Chanel-chanel digital disiapkan untuk mengakomodir kebutuhan pebisnis. Saat ini, kata Aquarius, perkembangannya cukup drastis. Di Bank Mandiri transaksi digital sudah hampir mencapai 1,7 miliar transaksi. Sementara naabah yang menjadi pelaku e-commerce per Oktober 2020 mencapai 146 juta.
Pergeseran transaksi ke jalur digital ini terjadi baik di sisi penjual maupun konsumen. Aquarius berharap fitur-fitur online di mandiri bisa dimanfaakan para pebisnis, termasuk pinjaman yang bisa diajukan secara online. “Kalau mau pinjam 100 juta, di Mandiri dalam waktu maksimal 15 menit bisa disetujui,” kata Aquarius menjelaskan tenang program Pinjaman Tanpa Ribet atau PINTAR.
Tips dari Praktisi
Dalam webinar tersebut, Digital Creator Ndorokakung mengatakan media sosial merupakan sumber informasi utama bagi warga +62, sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk berjualan. “Media sosial mampu memberikan data tentang perilaku konsumen, ini penting bagi sebuah brand,” tambahnya.
Selain itu media sosial sangat ramah bagi pebisnis. Meski demikian perlu strategi jitu untuk memanfaatkan media sosial dalam marketing.
Pertama memastikan tujuan yang ingin dicapai saat menggunakan media sosial sebagai sarana marketing. Ingin meningkatkan brand awareness, mendongkrak sales, mencari lead, atau ada tujuan lain yang ingin dicapai.
Selanjutnya perlu menetapkan target pasar. Dari kalangan mana saja? Usia, jenis kelamin, di perkotaan atau pedesaan, kelompok pesepeda atau pengguna mobil ? Target pasar yang jelas akan menentunkan konten yang cocok untuk disajikan kepada target market.
Startegi berikutnya mementukan jenis media sosial yang digunakan, disesuaikan dengan brand dari barang yang ingin dijual. jenisnya maka brand harus memilih sesuai dengan barang jual. Seperti Tik Tok cocok digunakan untuk memasarkan brand atau produk yang menyasar anak muda, gen Z.
Sedangkan untuk konten, salah satu tipsnya harus dibuat untuk bisa menjawab kebutuhan konsumen. Konten pun harus mudah diakses. Semakin mudah diakses, akan mudah disebarkan sehingga mudah pula meningkatkan engagement. Ndorokakung juga memberi tips untuk memanfaatkan influencer.
Lihat Juga :
tulis komentar anda