Undang Investor Asing Masuk RI, Jokowi Pamer Omnibus Law di WEF
Rabu, 25 November 2020 - 21:11 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di World Economic Forum (WEF) menyampaikan bahwa Indonesia terus memebangun ekonomi yang inklusif. Selain itu membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungannya, serta mampu beradaptasi dan siap menghadapi krisis. Di mana langkah besar Indonesia mewujudkan hal itu adalah dengan menerbitkan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) yang beberapa waktu lalu disahkan.
"Pengesahan omnibus UU Cipta Kerja adalah langkah besar kami untuk mempermudah izin usaha dan memberikan kepastian hukum, serta memberikan insentif untuk menarik investasi, terutama untuk industri padat karya dan ekonomi digital," katanya dikutip dari rilis Setwapres, Rabu, (25/11/2020).
Jokowi menyebut Indonesia terus berkomitmen untuk menuju ekonomi lebih hijau dan berkelanjutan. Menurutnya, geliat pemulihan ekonomi tidak boleh lagi mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan. "Perlindungan bagi hutan tropis tetap menjadi prioritas kami sebagai benteng pertahanan terhadap perubahan iklim," ujarya.
Dia mengatakan bahwa Indonesia sendiri telah melakukan beberapa terobosan. Di antaranya memanfaatkan biodiesel B-30. Selain itu mengembangkan green diesel D100 dari bahan kelapa sawit yang menyerap 1 juta ton sawit produksi petani. Kemudian memasang ratusan ribu Pembangkit Listrik Tenaga Surya di atap rumah tangga. Termasuk juga mengolah biji nikel menjadi baterai litium yang dapat digunakan di ponsel dan mobil listrik. "Semua upaya tersebut akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru yang sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi masa depan," ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi menyebut bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun yang penuh peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam kebangkitan perekonomian dunia. Indonesia mendukung dunia dengan membangun ekosistem investasi yang jauh lebih baik dengan melakukan perbaikan ekosistem regulasi dan birokrasi secara besar-besaran. Selain itu Indonesia juga memberikan insentif bagi investasi yang sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan. Dia juga menjamin kondisi sosial dan politik yang stabil. "Saya mengundang masyarakat dunia untuk bergabung dan menanamkan investasi di Indonesia, untuk membangun ekonomi dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan resilient," pungkasnya.
"Pengesahan omnibus UU Cipta Kerja adalah langkah besar kami untuk mempermudah izin usaha dan memberikan kepastian hukum, serta memberikan insentif untuk menarik investasi, terutama untuk industri padat karya dan ekonomi digital," katanya dikutip dari rilis Setwapres, Rabu, (25/11/2020).
Baca Juga
Jokowi menyebut Indonesia terus berkomitmen untuk menuju ekonomi lebih hijau dan berkelanjutan. Menurutnya, geliat pemulihan ekonomi tidak boleh lagi mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan. "Perlindungan bagi hutan tropis tetap menjadi prioritas kami sebagai benteng pertahanan terhadap perubahan iklim," ujarya.
Dia mengatakan bahwa Indonesia sendiri telah melakukan beberapa terobosan. Di antaranya memanfaatkan biodiesel B-30. Selain itu mengembangkan green diesel D100 dari bahan kelapa sawit yang menyerap 1 juta ton sawit produksi petani. Kemudian memasang ratusan ribu Pembangkit Listrik Tenaga Surya di atap rumah tangga. Termasuk juga mengolah biji nikel menjadi baterai litium yang dapat digunakan di ponsel dan mobil listrik. "Semua upaya tersebut akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru yang sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi masa depan," ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi menyebut bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun yang penuh peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam kebangkitan perekonomian dunia. Indonesia mendukung dunia dengan membangun ekosistem investasi yang jauh lebih baik dengan melakukan perbaikan ekosistem regulasi dan birokrasi secara besar-besaran. Selain itu Indonesia juga memberikan insentif bagi investasi yang sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan. Dia juga menjamin kondisi sosial dan politik yang stabil. "Saya mengundang masyarakat dunia untuk bergabung dan menanamkan investasi di Indonesia, untuk membangun ekonomi dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan resilient," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda