RI Kalah Jauh dari Negara Tetangga Soal Kontribusi Sektor Perumahan
Selasa, 01 Desember 2020 - 13:11 WIB
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN), Pahala Mansury mengungkapkan, bahwa kontribusi sektor perumahan di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih sangat rendah. Bahkan dibandingkan dengan negara tetangga tertinggal jauh.
"Rasio perumahan terhadap PDB secara keseluruhan masih sangat rendah, rasionya hanya masih 3,0% persen," kata Pahala dalam webinar, Selasa (1/12/2020).
(Baca Juga: BI: Penyaluran Kredit Properti Oktober 2020 Meningkat) Dalam paparannya, kontribusi sektor perumahan Indonesia terhadap PDB kalah jauh dengan negara tetangga. Misalnya saja Malaysia 20,53%, Filipina 21,09% dan selanjutnya India 6,3% hingga China sebesar 16,4%.
"Jadi kita masih kalah dengan negara-negara tetangga," terangnya.
(Baca Juga: Ternyata Investasi di Bidang Properti Banyak Untungnya )
Meski begitu, lanjut Pahala, sektor properti masih bisa mengalami pertumbuhan selama pandemi Covid-19. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang minus 5,32% sektor real estat masih dapat tumbuh 2,3% secara yoy.
Artinya sektor perumahan masih mampu menjadi penggerak perekonomian. "Sektor perumahan bangkitnya cukup baik di tengah pandemi. Khususnya sektor perumahan yang memang menjadi kebutuhan dasar," tandasnya.
"Rasio perumahan terhadap PDB secara keseluruhan masih sangat rendah, rasionya hanya masih 3,0% persen," kata Pahala dalam webinar, Selasa (1/12/2020).
(Baca Juga: BI: Penyaluran Kredit Properti Oktober 2020 Meningkat) Dalam paparannya, kontribusi sektor perumahan Indonesia terhadap PDB kalah jauh dengan negara tetangga. Misalnya saja Malaysia 20,53%, Filipina 21,09% dan selanjutnya India 6,3% hingga China sebesar 16,4%.
"Jadi kita masih kalah dengan negara-negara tetangga," terangnya.
(Baca Juga: Ternyata Investasi di Bidang Properti Banyak Untungnya )
Meski begitu, lanjut Pahala, sektor properti masih bisa mengalami pertumbuhan selama pandemi Covid-19. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang minus 5,32% sektor real estat masih dapat tumbuh 2,3% secara yoy.
Artinya sektor perumahan masih mampu menjadi penggerak perekonomian. "Sektor perumahan bangkitnya cukup baik di tengah pandemi. Khususnya sektor perumahan yang memang menjadi kebutuhan dasar," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda