Investasi Bitcoin dan Aset Kripto, Mana Lebih Untung?

Selasa, 01 Desember 2020 - 22:08 WIB
Berinvestasi di cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum menjadi sangat populer saat ini, karena menjadi salah satu alternatif diversifikasi aset yang memiliki potensi pengembangan dengan cepat. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Investasi Bitcoin dan Cryptocurrency saat ini menjadi jenis mata uang digital baru yang dipakai untuk bertransaksi virtual secara online. Sandi-sandi rahasia yang cukup rumit digunakan untuk melindungi dan menjaga keamanan mata uang digital ini.

Selain itu, cryptocurrency terdesentralisasi, tidak dikendalikan oleh otoritas pusat seperti bank atau pemerintah, dan sebaliknya dipertukarkan dari orang ke orang. Berbeda dengan mata uang konvensional yang bersifat terpusat, mata uang digital justru bersifat desentralisasi. Tidak ada pihak yang hadir dan berperan sebagai perantara dalam suatu transaksi.

(Baca Juga: Rekomendasi Investasi Cryptocurrency Aman dan Berikan Banyak Keuntungan )

Co-founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan, berinvestasi di cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum menjadi sangat populer saat ini, karena menjadi salah satu alternatif diversifikasi aset yang memiliki potensi pengembangan dengan cepat.

“Memiliki alokasi investasi pada Bitcoin ataupun mata uang kripto lainnya dapat memberikan diversifikasi yang luas terhadap portofolio tradisional, yang biasanya adalah saham atau obligasi,” ujar Claudia di Jakarta.



Tingkat adopsi Bitcoin dan cryptocurrency lainnya juga dinilai semakin meluas. Adopsi terus meningkat, dimana bank sentral berbagai negara tengah mempertimbangkan potensi mata uang digital.

Adapun perbedaannya dengan mata uang konvensional adalah pemerintah-pemerintah negara dapat mencetak uang sesuai dengan ketentuan yang ada. Sementara hanya akan ada maksimal sejumlah 21 juta keping Bitcoin di dunia dan sebanyak 89% saat ini telah ditambang.

Saat ini, terdapat performa dari Bitcoin, emas, S&P 500, serta dolar AS selama satu tahun. Dimana Bitcoin menjadi salah satu aset yang memiliki imbal hasil paling besar selama satu tahun terakhir. Data yang diperoleh adalah kinerja sejak awal tahun hingga Oktober 2020. Kalkulasi imbal hasil dihitung dalam konversi mata uang rupiah.

(Baca Juga: Wow, Hampir 30 Juta Warga Indonesia Punya Cryptocurrency )
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More