Bagaimana Kinerja Perbankan Dua Kuartal ke Depan?, Nih Hitung-hitungannya

Rabu, 02 Desember 2020 - 16:01 WIB
Emiten perbankan menunjukkan adanya pelemahan di kuartal III-2020 yang menurut ekonom dipengaruhi siklus kredit perbankan atau keuangan yang mengikuti siklus ekonomi. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Kinerja sejumlah emiten perbankan menunjukkan adanya pelemahan di kuartal III-2020. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang turut mempengaruhi kinerja perbankan .

Adapun laporan keuangan perbankan pada kuartal III-2020 seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang tercatat sebesar Rp14 triliun atau -43% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp20 triliun atau -4,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

(Baca Juga: Restrukturisasi Kredit Bersambung Bikin Nafas Dunia Usaha Makin Panjang )

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyebutkan, pelemahan ini dipengaruhi siklus kredit perbankan atau keuangan yang mengikuti siklus ekonomi, dimana pada kuartal II-2020 mengalami kondisi terendah atau paling buruk dan diharapkan trennya akan terus membaik.



"Meskipun akan secara gradual sehingga kita tidak berharap kondisinya akan berbalik semuanya positif dalam satu atau dua kuartal ke depan, tapi kita harapkan trennya terus membaik," ujar Josua dalam acara Financial Stability Review IDX Channel, Rabu (2/11/2020).

Josua menambahkan, dilihat dari kinerja perbankan di kuartal III-2020 sejalan dengan pertumbuhan kredit yang melambat. Sebagaimana diketahui bahwa permintaan kredit khususnya aktivitas dari sektor usaha trennya cenderung melambat khususnya untuk sektor manufaktur dan perdagangan, sehingga pada saat pertumbuhan kredit melambat dan di sisi lain pendapatan bunga dari perbankan karena efek dari restrukturisasi pendapatannya menurun.

"Oleh sebab itu dari sisi penyesuaian suku bunga juga disini kita mencatat bahwa penyesuaian suku bunga berdampak pada net interested margine perbankan saya mencatat di akhir tahun lalu masih di kisaran 4,9 persen, tapi sampai dengan September 2020 sudah turun menjadi 4,29 persen. Artinya profitabilitas berpengaruh, tidak hanya sektor ekonomi pada umumnya tapi sektor perbankan dan keuangan juga terkena dampaknya," katanya.

(Baca Juga: Cihuiii….. Masih Ada Dana Rp2,49 Triliun yang Bisa Dititipkan ke Perbankan )

Dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi, diharapkan dengan adanya kebijakan restrukturisasi dan kombinasi dari sisi kebijakan fiskal, penurunan suku bunga Bank Indonesia dan kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan diharapkan fungsi intermediasi perbankan akan semakin meningkat lagi dan diharapkan awal tahun 2021 beriringan dengan siklus ekonomi sudah lebih baik lagi sehingga permintaan kredit perbankan akan mengikuti.

"Sehingga pada saat konsumsi sudah mulai tumbuh, produktivitas sudah mulai meningkat, tentunya permintaan kredit perbankan cenderung akan meningkat sehingga kondisi perbankan secara umum di kuartal III-2020 yang cenderung menurun akan terus membaik ke depan dengan harapan ekspektasi dari pemulihan ekonomi akan terus berlanjut dalam beberapa kuartal ke depan," ucapnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More