Pengembangan Desa Wisata, Kemenparekraf Apresiasi 20 Perguruan Tinggi
Rabu, 02 Desember 2020 - 22:12 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan apresiasi khusus kepada 20 Perguruan Tinggi yang melatih dan mendampingi desa wisata sehingga tata kelolanya menjadi semakin baik dan profesional.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada 105 perguruan tinggi yang telah melakukan penandatangan kerja sama (MoU) dalam rangka Pengembangan Desa Wisata melalui pelatihan dan pendampingan SDM pada 27 Februari 2020.
"Mereka melakukan Training of Trainer (ToT) bagi para pengajar atau dosen yang mendampingi desa wisata dengan cakupan materi seperti sadar wisata, sapta pesona, protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability), pelayanan prima (exploring, packaging, presentation) dan pengembangan potensi produk pariwisata," ujarnya pada acara Apresiasi Perguruan Tinggi Terbaik dalam Pendampingan Desa Wisata 2020 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (2/12/2020).
( )
Wisnu juga menjelaskan, momentum saat ini dinilai tepat ketika pandemi seluruh insan pariwisata memiliki lebih banyak waktu untuk meningkatkan pengetahuan hingga menambah keterampilan diri. "Ini juga bagian dari penyiapan SDM di desa wisata untuk berkompetisi di ranah global,” katanya.
Selain itu, dia menegaskan penerapan protokol kesehatan di desa wisata menjadi hal penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri wisatawan yang akan datang berlibur ke desa mereka.
"Ini juga menjadi momentum untuk re-save atau redesain dan revitalisasi desa wisata, sekaligus untuk daya saing pariwisata. Latar belakangnya juga agar destinasi desa wisata ini lebih berkualitas, lebih kredibel, dan mampu berkolaborasi serta bersaing di level domestik dan internasional," ujarnya.
Pada kesempatan itu Kemenparekraf memberikan apresiasi kepada 20 perguruan tinggi yang melakukan pelatihan dan pendampingan. Tercatat pada peringkat satu ada Sekolah Tinggi Pariwisata Riau yang melakukan pelatihan dan pendampingan di Koto Masjid.
( )
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada 105 perguruan tinggi yang telah melakukan penandatangan kerja sama (MoU) dalam rangka Pengembangan Desa Wisata melalui pelatihan dan pendampingan SDM pada 27 Februari 2020.
"Mereka melakukan Training of Trainer (ToT) bagi para pengajar atau dosen yang mendampingi desa wisata dengan cakupan materi seperti sadar wisata, sapta pesona, protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability), pelayanan prima (exploring, packaging, presentation) dan pengembangan potensi produk pariwisata," ujarnya pada acara Apresiasi Perguruan Tinggi Terbaik dalam Pendampingan Desa Wisata 2020 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (2/12/2020).
( )
Wisnu juga menjelaskan, momentum saat ini dinilai tepat ketika pandemi seluruh insan pariwisata memiliki lebih banyak waktu untuk meningkatkan pengetahuan hingga menambah keterampilan diri. "Ini juga bagian dari penyiapan SDM di desa wisata untuk berkompetisi di ranah global,” katanya.
Selain itu, dia menegaskan penerapan protokol kesehatan di desa wisata menjadi hal penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri wisatawan yang akan datang berlibur ke desa mereka.
"Ini juga menjadi momentum untuk re-save atau redesain dan revitalisasi desa wisata, sekaligus untuk daya saing pariwisata. Latar belakangnya juga agar destinasi desa wisata ini lebih berkualitas, lebih kredibel, dan mampu berkolaborasi serta bersaing di level domestik dan internasional," ujarnya.
Pada kesempatan itu Kemenparekraf memberikan apresiasi kepada 20 perguruan tinggi yang melakukan pelatihan dan pendampingan. Tercatat pada peringkat satu ada Sekolah Tinggi Pariwisata Riau yang melakukan pelatihan dan pendampingan di Koto Masjid.
( )
Lihat Juga :
tulis komentar anda