Gara-gara Covid-19, Pendapatan Pertamina Diprediksi Anjlok 45%
Kamis, 16 April 2020 - 15:46 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan pendapatan perusahaan tahun ini bakal turun drastis akibat anjloknya penjualan bahan bakar minyak (BBM) disebabkan karena pandemi Covid-19. Pendapatan Pertamina diprediksi anjlok 45% dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 sebesar USD58,3 miliar.
"Untuk skenario sangat berat, penurunannya bisa mencapai 45% dibandingkan RKAP," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara online dengan DPR Komisi VI, di Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Menurut dia selain penjualan BBM terdapat dua skenario yang membuat pendapatan Pertamina terpuruk. Pertama, skenario berat dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) USD38 per barel, pendapatan perusahaan bisa turun 38% dari RKAP 2020. Sedangkan pada skenario sangat berat, ICP diasumsikan turun ke USD31 per barel dan nilai tukar rupiah Rp20.000 per dolar AS.
"Dari skenario kedua itu, pendapatan perusahan diprediksi turun hingga 45% karena penurunan ICP sangat berdampak dengan bisnis hulu pertamina, jadi luar biasa di atas 40%," cetusnya.
"Untuk skenario sangat berat, penurunannya bisa mencapai 45% dibandingkan RKAP," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara online dengan DPR Komisi VI, di Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Menurut dia selain penjualan BBM terdapat dua skenario yang membuat pendapatan Pertamina terpuruk. Pertama, skenario berat dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) USD38 per barel, pendapatan perusahaan bisa turun 38% dari RKAP 2020. Sedangkan pada skenario sangat berat, ICP diasumsikan turun ke USD31 per barel dan nilai tukar rupiah Rp20.000 per dolar AS.
"Dari skenario kedua itu, pendapatan perusahan diprediksi turun hingga 45% karena penurunan ICP sangat berdampak dengan bisnis hulu pertamina, jadi luar biasa di atas 40%," cetusnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda