Namanya Dicatut dalam Kasus Benih Lobster, Putri Hashim Djojohadikusumo: Pasti Ada yang Memainkan
Jum'at, 04 Desember 2020 - 18:10 WIB
JAKARTA - Calon wali kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo memberikan penjelasan terkait dugaan pencatutan namanya dalam kasus korupsi ekspor benih lobster . Putri dari Hashim Djojohadikusumo dan keponakan Prabowo Subianto itu mengaku, pencatutan namanya membawa dampak negatif.
Menurut Rahayu, pencatutan namanya itu membuat elektabilitasnya menurun. Kemudian ada orang-orang yang mempermainkan isu ini pasti tahu bahwa itu akan berpengaruh. ( Baca juga:Prabowo Marah Besar, Hashim Djojohadikusumo: Dia Sangat Kecewa dengan Anak yang Diangkat dari Selokan )
"Pasti ada yang memainkan korupsi benih lobster itu," ujar dia dalam konfrensi pers di Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Akan tetapi, lanjut dia, kasus ini mungkin orang yang mengeluarkan isu ini juga belum melakukan riset terhadapnya. "Kami sudah memberikan klarifikasi, jauh hari sebelum isu ini dimainkan lagi," tegas dia.
Dia menjelaskan, apabila sudah melihat ada umpan seperti ini, pasti ada sebagian orang memanfaatkannya. "Ya namanya juga politik. Kita pada saat itu keluar sudah tahu, ini pasti kemungkinan besar dan dugaan saya dibenarkan," ungkap dia.
Pihaknya juga menyayangkan kasus itu dilempar oleh satu pihak dan itu akhirnya menggelinding terus. "Karena mereka mainannya mungkin bukan dari media mainstream, bukan media resmi, ada yang muncul bulan lalu. Ada lembaga survei yang muncul bulan lalu, juga dipakai," pungkas dia. ( Baca juga:Diajak Moeldoko Disuntik Vaksin COVID-19, Ini Jawaban Aa Gym )
Sebelumnya Hotman Paris mengatakan bahwa kenyataannya sampai hari ini PT Bima Sakti Mutiara belum mempunyai atau masih menunggu kelengkapan izin ekspor. "Jadi, masih menunggu ada empat sertifikat lagi yang harus dipenuhi. Pertama, surat keterangan telah melakukan pembudidayaan lobster bagi eksportir belum dapat," ujar dia.
Menurut Rahayu, pencatutan namanya itu membuat elektabilitasnya menurun. Kemudian ada orang-orang yang mempermainkan isu ini pasti tahu bahwa itu akan berpengaruh. ( Baca juga:Prabowo Marah Besar, Hashim Djojohadikusumo: Dia Sangat Kecewa dengan Anak yang Diangkat dari Selokan )
"Pasti ada yang memainkan korupsi benih lobster itu," ujar dia dalam konfrensi pers di Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Akan tetapi, lanjut dia, kasus ini mungkin orang yang mengeluarkan isu ini juga belum melakukan riset terhadapnya. "Kami sudah memberikan klarifikasi, jauh hari sebelum isu ini dimainkan lagi," tegas dia.
Dia menjelaskan, apabila sudah melihat ada umpan seperti ini, pasti ada sebagian orang memanfaatkannya. "Ya namanya juga politik. Kita pada saat itu keluar sudah tahu, ini pasti kemungkinan besar dan dugaan saya dibenarkan," ungkap dia.
Pihaknya juga menyayangkan kasus itu dilempar oleh satu pihak dan itu akhirnya menggelinding terus. "Karena mereka mainannya mungkin bukan dari media mainstream, bukan media resmi, ada yang muncul bulan lalu. Ada lembaga survei yang muncul bulan lalu, juga dipakai," pungkas dia. ( Baca juga:Diajak Moeldoko Disuntik Vaksin COVID-19, Ini Jawaban Aa Gym )
Sebelumnya Hotman Paris mengatakan bahwa kenyataannya sampai hari ini PT Bima Sakti Mutiara belum mempunyai atau masih menunggu kelengkapan izin ekspor. "Jadi, masih menunggu ada empat sertifikat lagi yang harus dipenuhi. Pertama, surat keterangan telah melakukan pembudidayaan lobster bagi eksportir belum dapat," ujar dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda