Vaksinasi Diyakini Signifikan Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Senin, 07 Desember 2020 - 08:46 WIB
Ilustrasi vaksinasi. Foto/Reuters
JAKARTA - Rencana pemerintah menyediakan 75 juta vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia diyakini bakal berdampak signifikan untuk perekonomian nasional.

Kepala Ekonom TanamDuit Ferry Latuhihin menilai dampak utama dari rencana vaksinasi adalah menciptakan konsumsi masyarakat karena sudah berani ke luar rumah dan mulai belanja. Selama ini aktivitas belanja masyarakat jadi tertahan karena ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

"Porsi paling besar pada GDP Indonesia adalah konsumsi. Kalau sudah ada vaksin, yang pertama tumbuh tentu adalah demand, bukan supply. Potensinya pada pent-up demand atau permintaan yang tertahan. Belanja masyarakat akan mendongkrak kapasitas produksi kembali ke level sebelum pandemi," ujar Ferry saat dihubungi di Jakarta, Minggu (6/12/2020).

( )

Dia menegaskan dampak utama vaksinasi adalah memperbaiki tingkat konsumsi masyarakat dan mengangkat utilitas kapasitas produksi. Selanjutnya ini otomatis juga akan menarik minat investasi di Indonesia.



"Kuncinya dari konsumsi dan utilitas kapasitas produksi. Dan saat ini likuiditas perbankan sangat tinggi karena adanya pre-cautionary saving. Sehingga pertumbuhan bisa melesat ke atas 5% bahkan hingga ke 6% tahun depan tanpa naiknya pertumbuhan investasi," tambahnya.

Lebih lanjut dia juga mengingatkan vaksin akan semakin memperbesar dampak positif stimulus fiskal yang dilakukan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah harus berkomitmen tetap melakukan stimulus ekonomi dan dananya tidak mengendap di BPD. Sementara Bank Indonesia tetap melakukan injeksi likuiditas atau quantitative easing (QE) di perbankan.

"Ekonomi kita bahkan bisa tumbuh 6% walaupun pertumbuhan kredit nol. Karena hutang pemerintah untuk stimulus fiskal itu setara dengan kredit konsumsi. Dengan adanya vaksin maka elastisitasnya jauh lebih besar," jelasnya.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengharapkan vaksin Covid-19 ini bisa menekan penularan dan angka kematian masyarakat. Pemerintah memilih vaksin Sinovac yang mengikuti standar WHO.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More