Awal Pekan, Rupiah Diprediksi Kembali Tertekan
Senin, 13 April 2020 - 08:52 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak negatif. Dalam perdagangan terakhir pekan sebelumnya, mata uang Garuda menguat 2,28% menjadi Rp15.880 per USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, berita mengenai kenaikan tajam jumlah orang yang terjangkit Covid-19 di akhir pekan bisa menjadi sentimen negatif ke pasar keuangan hari ini, termasuk ke pergerakan rupiah.
"Amerika Serikat melaporkan orang yang positif sudah lebih dari 550.000 dengan jumlah kematian lebih dari 22.000 orang," ujar Ariston di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Dia melanjutkan, meluasnya penyebaran wabah ini di Negeri Paman Sam menunjukkan bahwa puncak wabah belum terlewati. Hal ini, imbuh dia, menimbulkan kekhawatiran bahwa semua usaha pemulihan ekonomi dengan stimulus yang telah disiapkan menjadi sia-sia.
Kendati diprediksi melemah, Ariston memperkirakan, rupiah pada hari ini masih akan bergerak di kisaran Rp15.800 hingga Rp16.000 per USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, berita mengenai kenaikan tajam jumlah orang yang terjangkit Covid-19 di akhir pekan bisa menjadi sentimen negatif ke pasar keuangan hari ini, termasuk ke pergerakan rupiah.
"Amerika Serikat melaporkan orang yang positif sudah lebih dari 550.000 dengan jumlah kematian lebih dari 22.000 orang," ujar Ariston di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Dia melanjutkan, meluasnya penyebaran wabah ini di Negeri Paman Sam menunjukkan bahwa puncak wabah belum terlewati. Hal ini, imbuh dia, menimbulkan kekhawatiran bahwa semua usaha pemulihan ekonomi dengan stimulus yang telah disiapkan menjadi sia-sia.
Kendati diprediksi melemah, Ariston memperkirakan, rupiah pada hari ini masih akan bergerak di kisaran Rp15.800 hingga Rp16.000 per USD.
(fai)
tulis komentar anda