BPH Migas dan Pertamina Resmikan 44 Lokasi BBM 1 Harga

Sabtu, 12 Desember 2020 - 20:04 WIB
Ifan menjelaskan, target 83 lokasi penyalur BBM 1 Harga di tahun 2020 tersebar di wilayah 3T dengan rincian 13 Penyalur di Sumatera, 13 di Kalimantan, 21 di NTB dan NTT, 7 di Sulawesi, dan 29 Penyalur di Maluku dan Papua. 44 Penyalur BBM 1 Harga yang diresmikan hari ini meliputi 1 Penyalur di Propinsi Aceh, 1 Riau, 2 Kepulauan Riau, 4 NTB, 6 NTT, 4 Kaltara, 2 Kalbar, 1 Sulteng, 5 Maluku, 7 Maluku Utara, 3 Papua, dan 8 Penyalur di Papua Barat. Provinsi Nusa Tenggara Barat memperoleh Alokasi Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga sebanyak 19 Lembaga Penyalur BBM 1 Harga Tahun 2020-2024 dan untuk tahun 2020 ini, sebanyak 5 Penyalur.

Ifan juga berharap agar dilakukan pengawasan secara bersama-sama baik dari BPH Migas, Pemerintah Daerah, Kepolisian, PT. Pertamina (Persero) dan masyarakat agar BBM 1 Harga dapat tepat sasaran dan tepat volume, serta tidak disalahgunakan, dan PT. Pertamina agar tetap menjaga suplai BBM.

“BBM subsidi jangan sampai dijual ke pihak industri, karena ini hak masyarakat kecil seperti nelayan, petani dan pengusaha kecil atau UMKM. BBM 1 Harga adalah keadilan yg menggerakkan pertumbuhan ekonomi bangsa” tambah Ifan.

Kehadiran BBM 1 Harga telah terbukti membawa dampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3 T. hal ini sejalan dengan Visi & Misi Presiden RI yaitu membangun dari wilayah Tertinggal Terdepan dan Terluar.

Lebih lanjut Ifan menjelaskan bahwa teori Trickle Down Effect oleh Albert Hirschman ini dikutip untuk menjelaskan BBM 1 harga adalah Antitesis terhadap teori tersebut karena Keadilan justru yang Menggerakan Pertumbuhan Ekonomi bukan sebaliknya yang mesti dengan pertumbuhan yang terpusat lalu menetes ke daerah untuk mewujudkan “keadilan”.

Mantra atau ide ini disebut dalam Nawacita membangun dari pinggiran alias wilayah 3T

“Jadi satu saat kita bercita-cita dan optimis wilayah 3T adalah menjadi Kawasan baru penggerak pertumbuhan ekonomi” demikian pernyataaan Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, yang pernah menjadi peserta terbaik Lemhannas RI angkatan 44 tahun 2010.

Sementara itu, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal yang hadir dalam acara mengungkapkan, dengan program satu harga ini perekonomiannya tumbuh hingga 5,8 persen yang sebelumnya hanya 3 persen. Oleh karena itu ketersediaan BBM dengan satu harga ini sangat menunjang pertumbuhan ekonomi.

"Kami berharap, ini harus dilanjutkan ke wilayah lainnya, sehingga perekonomian indonesia khususnya di wilayah 3 T ini akan meningkat, yang tadinya beli solar mahal kan bisa disisihkan untuk keluarga jika satu harga," ungkapnya.

Lebih lanjut, Abdul Hamid menceritakan dengan satu harga nelayan maupun transportasi lainnya juga menjadi murah, sehingga daya beli masyarakat juga semakin meningkat dan otomatis ekonomi semakin baik. (syarif wibowo)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More