Terungkap! Orang Eropa Senang Pakai Kain Tenun Khas RI
Minggu, 13 Desember 2020 - 10:00 WIB
JAKARTA - Tak hanya memiliki kekayaan potensi laut, Sulawesi Tenggara (Sultra) juga memiliki beberapa produk khas daerah yang bisa memenuhi pasar ekspor ke luar negeri . Mulai dari kerajinan tenun hingga perak maupun logam yang dikelola di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sultra.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa banyak produk UMKM di Sultra ini yang bisa memenuhi pasar luar negeri. "Kain tenun ini misalnya, motifnya bagus-bagus dan bahannya berkualitas," ujar Teten di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
Tak hanya itu, sambung Teten, bahkan kerajinan perak dan logam Sultra pernah menjadi juara nasional produk kreasi UMKM. Sebab itu, KemenkopUKM terus bersinergi dengan Pemprov Sultra, Dekranasda dan Dinas Perdagangan maupun Dinas UMKM Provinsi, bagaimana para perajin tersebut menjadi high end product, sehingga memiliki harga yang premium.
Namun demikian memang yang perlu diperkuat ialah marketnya. Di mana ada market driven, seperti misalnya Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan pakai tenun atau batik dari lokal setempat. "Jadi sudah jelas ada penyerapannya. UMKM tak pusing lagi cari market, karena harus sudah disediakan Pemprov dibantu," kata dia.
Sebagai informasi kain tenun khas Sultra telah berhasil menembus pasar Eropa. Selanjutnya bagaimana memperkenalkan tenun khas Sultra ini di negara lain bahkan memiliki pasar sendiri di dalam negeri. Namun yang perlu dilakukan saat ini ialah UMKM by design yang dimaksudkan agar UMKM naik kelas secara cepat. "Karena kalau yang ada sekarang, UMKM banyak kecil-kecil dan lama untuk naik kelas," imbuhnya.
Meski tahun depan di kuartal I-2021 diperkirakan ekonomi akan mulai bangkit sedikit demi sedikit, tapi bagi UMKM masih cukup berat. Hal ini lantaran daya beli masyarakat yang belum signifikan naik sehingga konsumsi masyarakat masih akan rendah. Kalau sudah begini, omzet UMKM juga belum ada dampak kenaikan. Untuk itu lanjut Teten, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun depan masih akan terus dilakukan dalam mendorong UMKM terus bangkit di Indonesia termasuk di wilayah Sultra.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa banyak produk UMKM di Sultra ini yang bisa memenuhi pasar luar negeri. "Kain tenun ini misalnya, motifnya bagus-bagus dan bahannya berkualitas," ujar Teten di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
Tak hanya itu, sambung Teten, bahkan kerajinan perak dan logam Sultra pernah menjadi juara nasional produk kreasi UMKM. Sebab itu, KemenkopUKM terus bersinergi dengan Pemprov Sultra, Dekranasda dan Dinas Perdagangan maupun Dinas UMKM Provinsi, bagaimana para perajin tersebut menjadi high end product, sehingga memiliki harga yang premium.
Namun demikian memang yang perlu diperkuat ialah marketnya. Di mana ada market driven, seperti misalnya Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan pakai tenun atau batik dari lokal setempat. "Jadi sudah jelas ada penyerapannya. UMKM tak pusing lagi cari market, karena harus sudah disediakan Pemprov dibantu," kata dia.
Sebagai informasi kain tenun khas Sultra telah berhasil menembus pasar Eropa. Selanjutnya bagaimana memperkenalkan tenun khas Sultra ini di negara lain bahkan memiliki pasar sendiri di dalam negeri. Namun yang perlu dilakukan saat ini ialah UMKM by design yang dimaksudkan agar UMKM naik kelas secara cepat. "Karena kalau yang ada sekarang, UMKM banyak kecil-kecil dan lama untuk naik kelas," imbuhnya.
Meski tahun depan di kuartal I-2021 diperkirakan ekonomi akan mulai bangkit sedikit demi sedikit, tapi bagi UMKM masih cukup berat. Hal ini lantaran daya beli masyarakat yang belum signifikan naik sehingga konsumsi masyarakat masih akan rendah. Kalau sudah begini, omzet UMKM juga belum ada dampak kenaikan. Untuk itu lanjut Teten, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun depan masih akan terus dilakukan dalam mendorong UMKM terus bangkit di Indonesia termasuk di wilayah Sultra.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda