Masuk 5 Besar Produsen Beras Nasional, Gubernur Sumsel Raih Pin Emas dari Kementan
Minggu, 13 Desember 2020 - 14:44 WIB
Hal itu digarisbawahi oleh Gubernur Sumsel Herman Deru dengan komitmen pada pembangunan pertanian dengan merekrut 1.000 tenaga pendamping penyuluh selaku POPT dan PBT. “Meningkatkan hasil produksi pertanian, sulit dicapai tanpa pembekalan bagi penyuluh pendamping petani. Pemprov merekrut 1.000 penyuluh baru untuk mengawal petani berproduksi,” kata Herman Deru saat membuka pelatihan di Desa Peracak, Kecamatan Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU).
Pelatihan penyuluh yang dijadwalkan berlangsung lima hari, dibuka Gubernur Sumsel yang ditandai penyematan tanda peserta dan kelengkapan secara simbolis pada perwakilan peserta.
(Baca juga:Digitalisasi Pertanian Jadi Andalan)
Menurut Herman Deru, rekrutmen 1.000 tenaga pendamping penyuluh pertanian itu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dicatat sebagai rekrutmen penyuluh terbanyak sekaligus yang pertama di Indonesia.
Joko Samiyono mengatakan insan pertanian di pusat hingga daerah mengemban tugas dan kewajiban yang sangat mulia, yaitu menjamin ketersediaan pangan rakyat. “Masalah pangan jangan lengah. Dalam kondisi apapun, pertanian harus tetap jalan, karena hanya pertanian yang dapat menyediakan pangan,” kata Joko Samiyono mengutip arahan Kapusluh Leli Nuryati.
Berikut ini, 10 provinsi sebagai penghasil beras tertinggi 2019 berdasarkan penghitungan BPS dengan metode KSA.
Pelatihan penyuluh yang dijadwalkan berlangsung lima hari, dibuka Gubernur Sumsel yang ditandai penyematan tanda peserta dan kelengkapan secara simbolis pada perwakilan peserta.
(Baca juga:Digitalisasi Pertanian Jadi Andalan)
Menurut Herman Deru, rekrutmen 1.000 tenaga pendamping penyuluh pertanian itu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dicatat sebagai rekrutmen penyuluh terbanyak sekaligus yang pertama di Indonesia.
Joko Samiyono mengatakan insan pertanian di pusat hingga daerah mengemban tugas dan kewajiban yang sangat mulia, yaitu menjamin ketersediaan pangan rakyat. “Masalah pangan jangan lengah. Dalam kondisi apapun, pertanian harus tetap jalan, karena hanya pertanian yang dapat menyediakan pangan,” kata Joko Samiyono mengutip arahan Kapusluh Leli Nuryati.
Berikut ini, 10 provinsi sebagai penghasil beras tertinggi 2019 berdasarkan penghitungan BPS dengan metode KSA.
- Jawa Tengah, luas panen 1,6 juta ha hasilkan 9,6 juta ton GKG, setara 5,5 juta ton beras.
- Jawa Timur, luas panen 1,7 juta ha hasilkan 9,5 juta ton GKG, setara 5,4 juta ton beras.
- Jawa Barat, luas panen 1,5 juta ha hasilkan lebih 9 juta ton GKG, setara 5,2 juta ton beras.
- Sulawesi Selatan, luas panen lebih 1 juta ha hasilkan padi 5,05 juta ton GKG, setara 2,8 juta ton beras.
- Sumatera Selatan, luas panen 539.316 ha hasilkan 2,6 juta ton GKG, setara 1,4 juta ton beras.
- Lampung, luas panen 464.103 ha hasilkan 2,1 juta ton GKG, setara 1,2 juta ton beras.
- Sumatra Utara, luas panen 413.141 ha hasilkan 2,07 juta ton GKG, setara 1,1 juta ton beras.
- Aceh, luas panen 310.012 ha hasilkan 1,7 juta ton GKG, setara 983.572 ton beras.
- Sumatera Barat, luas panen 311.671 ha hasilkan 1,4 juta ton GKG, setara 850.794 ton beras.
- Banten, luas tanam panen 303.731 ha hasilkan 1,47 juta ton GKG, setara 843.627 ton beras.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda