Vaksin Sinovac Tunggu Izin BPOM, Kapan Mulai Disuntikan?
Senin, 14 Desember 2020 - 21:37 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah masih menunggu emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Khususnya terhadap 1,2 juta vaksin Sinovac yang sudah datang ke Indonesia beberapa waktu lalu.
"Pelaksanaan program ini kita dorong untuk membangkitkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat. Tidak hanya untuk melakukan konsumsi, juga berkegiatan sehari-hari," ujar Airlangga dalam video virtaul, Senin (14/12/2020).
Lanjutnya, BPOM sedang menunggu beberapa data dari Sinovac dan hasil uji klinis di Bandung untuk mengeluarkan EUA. Bahkan, lembaga ini juga tengah menantikan clinical trial dari Brasil yang direncanakan rampung pada Selasa (15/12). Dengan data-data tersebut, Airlangga berharap, BPOM dapat mengeluarkan EUA berbasiskan scientific. "Kita harap, ini (EUA, red) dapat segera diterbitkan oleh BPOM," katanya.
Dia menambahkan keberadaan 1,2 juta dosis vaksin corona itu diharapkan mampu menahan penyebaran kasus pandemi sekaligus mendorong momentum pemulihan ekonomi. “Indonesia terus mendorong momentum pemulihan ekonomi dengan menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” jelasnya.
"Pelaksanaan program ini kita dorong untuk membangkitkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat. Tidak hanya untuk melakukan konsumsi, juga berkegiatan sehari-hari," ujar Airlangga dalam video virtaul, Senin (14/12/2020).
Lanjutnya, BPOM sedang menunggu beberapa data dari Sinovac dan hasil uji klinis di Bandung untuk mengeluarkan EUA. Bahkan, lembaga ini juga tengah menantikan clinical trial dari Brasil yang direncanakan rampung pada Selasa (15/12). Dengan data-data tersebut, Airlangga berharap, BPOM dapat mengeluarkan EUA berbasiskan scientific. "Kita harap, ini (EUA, red) dapat segera diterbitkan oleh BPOM," katanya.
Dia menambahkan keberadaan 1,2 juta dosis vaksin corona itu diharapkan mampu menahan penyebaran kasus pandemi sekaligus mendorong momentum pemulihan ekonomi. “Indonesia terus mendorong momentum pemulihan ekonomi dengan menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda