Usaha Cilik Jadi Penopang Semangat Tidak Ada Ekonomi yang Tertinggal
Selasa, 15 Desember 2020 - 15:21 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto menegaskan pentingnya integrasi dan digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi negara yang tergabung dalam Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Hal tersebut ditekankan Agus saat memberikan sambutan bertemakan Industrial Chain Cooperation secara virtual dalam APEC Small and Medium Enterprises (SME) Business Forum.
"Peran UMKM pada Ekonomi APEC semakin signifikan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan perdagangan, kesempatan kerja, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan inovasi," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/12/2020). ( Baca juga:Mantap! 54 UKM Terlibat Ekspor Senilai Rp178,15 Miliar )
Menurut Agus, pada masa pandemi Covid-19, UMKM mendapat gempuran yang keras dan guncangan ekonomi akibat tindakan lockdown demi pencegahan penyebaran virus. Untuk itu, para negara anggota APEC tengah mengintensifkan upaya menuju ketahanan dan kemakmuran di kawasan, dengan mengusung semangat "tidak ada ekonomi yang tertinggal".
Agus juga mengungkapkan, Indonesia terus berupaya memajukan UMKM dan menegaskan pentingnya kerja sama rantai industri dengan UMKM. Melalui kolaborasi dan kerja sama yang erat dengan sektor swasta, pemerintah berupaya menjaga keberlanjutan UMKM.
"Caranya dengan menyusun program penguatan daya saing UMKM yang berisi dukungan dan fasilitasi akses keuangan, akses sumber bahan baku dan bahan setengah jadi, teknologi dan infrastruktur produksi, serta peningkatan sumber daya manusia dan kapasitas produk UMKM," paparnya.
Keberlanjutan UMKM juga ditunjang dengan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan produk dalam negeri melalui kegiatan kampanye dan sosialisasi. Selain itu, juga dengan membina promosi produk UMKM yang lebih luas dan membantu penetrasi pasar ritel, pasar daring, dan platform digital lainnya. ( Baca juga:Neraca Dagang RI November 2020 Perpanjang Rentetan Surplus Tahun Ini )
Agus menekankan, kerjas ama rantai industri merupakan upaya mendorong integrasi ekonomi yang tangguh di kawasan. Dengan dukungan dan kolaborasi dari pemerintah dan bantuan dari perusahaan berskala besar, UMKM akan sepenuhnya memainkan peran mereka sebagai mesin pertumbuhan dan mempercepat pemulihan ekonomi.
"Sejalan dengan upaya besar kami untuk beradaptasi dan mendapatkan manfaat dari ekonomi digital dan industri 4.0, Indonesia percaya pendalaman keterlibatan UMKM juga akan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada masyarakat," pungkas Agus.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
"Peran UMKM pada Ekonomi APEC semakin signifikan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan perdagangan, kesempatan kerja, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan inovasi," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/12/2020). ( Baca juga:Mantap! 54 UKM Terlibat Ekspor Senilai Rp178,15 Miliar )
Menurut Agus, pada masa pandemi Covid-19, UMKM mendapat gempuran yang keras dan guncangan ekonomi akibat tindakan lockdown demi pencegahan penyebaran virus. Untuk itu, para negara anggota APEC tengah mengintensifkan upaya menuju ketahanan dan kemakmuran di kawasan, dengan mengusung semangat "tidak ada ekonomi yang tertinggal".
Agus juga mengungkapkan, Indonesia terus berupaya memajukan UMKM dan menegaskan pentingnya kerja sama rantai industri dengan UMKM. Melalui kolaborasi dan kerja sama yang erat dengan sektor swasta, pemerintah berupaya menjaga keberlanjutan UMKM.
"Caranya dengan menyusun program penguatan daya saing UMKM yang berisi dukungan dan fasilitasi akses keuangan, akses sumber bahan baku dan bahan setengah jadi, teknologi dan infrastruktur produksi, serta peningkatan sumber daya manusia dan kapasitas produk UMKM," paparnya.
Keberlanjutan UMKM juga ditunjang dengan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan produk dalam negeri melalui kegiatan kampanye dan sosialisasi. Selain itu, juga dengan membina promosi produk UMKM yang lebih luas dan membantu penetrasi pasar ritel, pasar daring, dan platform digital lainnya. ( Baca juga:Neraca Dagang RI November 2020 Perpanjang Rentetan Surplus Tahun Ini )
Agus menekankan, kerjas ama rantai industri merupakan upaya mendorong integrasi ekonomi yang tangguh di kawasan. Dengan dukungan dan kolaborasi dari pemerintah dan bantuan dari perusahaan berskala besar, UMKM akan sepenuhnya memainkan peran mereka sebagai mesin pertumbuhan dan mempercepat pemulihan ekonomi.
"Sejalan dengan upaya besar kami untuk beradaptasi dan mendapatkan manfaat dari ekonomi digital dan industri 4.0, Indonesia percaya pendalaman keterlibatan UMKM juga akan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada masyarakat," pungkas Agus.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
(uka)
tulis komentar anda