JNE Bantah Tuduhan Danai Kegiatan Radikal dan Terorisme

Rabu, 16 Desember 2020 - 17:12 WIB
Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Tanda pagar atau tagar Tanggapan JNE soal Tagar Boikot di Twitter sempat menjadi trending topik akhir pekan kemarin. Warganet ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa perusahaan logistik dan kurir tersebut.

(Baca juga : Jawaban Bos JNE Soal Tudingan Afiliasi dengan Ormas Tertentu )

Seperti diketahui, seruan tersebut bermula dari postingan ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Sekjen HRS Center, Ustadz Haikal Hassan Baras. Hal tersebut berbuntut panjang, hingga muncul dugaan bahwa JNE berafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu.



( )

Menanggapi hal itu, Vice President Marketing JNE, Eri Palgunadi menyebut perusahaannya tidak terafiliasi dengan ormas manapun dan juga tidak pernah memberikan bantuan dana untuk kegiatan yang bersifat radikal.

(Baca juga : Kompensasi Rp39 Miliar untuk Korban Terorisme, Jokowi: Nilainya Tak Sebanding Penderitaan )

"Kami (JNE) katanya mendukung teroris dan gerakan radikal? Kembali lagi JNE tidak pernah berafiliasi dengan lembaga apapun atau organisasi yang merugikan masyarakat. Tak pernah (menyumbang dana)," ujar dia dalam konferensi pers, di Jakarta Utara, Rabu (16/12/2020).

( )

Dia juga menegaskan, tidak ada satu pun pimpinan JNE yang pernah ikut atau hadir dalam pertemuan yang merencanakan aksi demonstrasi di Tanah Air. "Kami sama sekali tidak pernah. Dan tidak pernah terlibat aktivitas politik," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More