Bank Syariah Indonesia, Menuju Top 10 Dunia
Kamis, 17 Desember 2020 - 06:06 WIB
JAKARTA - Langkah pemerintah menyatukan tiga bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diikuti dengan ambisi besar. Apa itu? Bank Syariah Indonesia Tbk—demikian nama baru bank hasil merger BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah—itu ditarget masuk top 10 dunia.
Target tersebut dipatok Menteri BUMN Erick Thohir dalam video virtual, Rabu (16/12/2020). Ambisi tersebut juga telah ditegaskan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) sehari sebelumnya (15/12) yang menyetujui visi Bank Hasil Penggabungan untuk “Menjadi 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia.” (Baca: BUMN Syariah Incar Investor UEA)
Selain menyetujui merger tiga bank syariah BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), RUPSLB juga memutuskan nama-nama yang menjadi pengurus bank tersebut. Hery Gunardi yang saat ini menjabat ketua project management office merger tiga bank syariah milik BUMN ditetapkan menjadi direktur utama.
"Kita menargetkan bank syariah yang dikonsolidasikan Indonesia ini di tahun 2025 nanti bisa masuk top 10 di dunia," ujar Erick Thohir, di Jakarta, kemarin.
Apa yang disampaikan Erick Thohir tersebut tidak berlebihan. Dari sisi aset, misalnya, Bank Syariah Indonesia akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun.
Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan bank baru itu dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan. (Baca juga: Hadis-hadis tentang Doa Mustajab)
Kemarin, Erick Thohir juga meminta Bank Syariah Indonesia mampu memberikan pelayanan dan pendanaan perbankan syariah sebagai salah satu sistem perbankan yang dimiliki dan diminati masyarakat Indonesia. Diingatkan, sebagai negara yang populasi muslimnya terbesar di dunia, Indonesia harus mempunyai sistem perbankan syariah dengan aspek competitiveness yang sangat kuat, yang belum dimiliki Indonesia selama ini.
"Alhamdulillah dengan mergernya bank syariah ini, kita bisa meningkatkan dan memosisikan bank syariah di Indonesia ini bisa top 10 di antara bank-bank besar yang ada di Indonesia," ujar Erick.
Untuk diketahui, Bank Syariah Indonesia akan didukung dengan keberadaan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia. Dengan kekuatan yang dimiliki tersebut, Bank Syariah Indonesia akan mampu memberikan layanan finansial berbasis syariah, layanan sosial, bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah.
Target tersebut dipatok Menteri BUMN Erick Thohir dalam video virtual, Rabu (16/12/2020). Ambisi tersebut juga telah ditegaskan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) sehari sebelumnya (15/12) yang menyetujui visi Bank Hasil Penggabungan untuk “Menjadi 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia.” (Baca: BUMN Syariah Incar Investor UEA)
Selain menyetujui merger tiga bank syariah BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), RUPSLB juga memutuskan nama-nama yang menjadi pengurus bank tersebut. Hery Gunardi yang saat ini menjabat ketua project management office merger tiga bank syariah milik BUMN ditetapkan menjadi direktur utama.
"Kita menargetkan bank syariah yang dikonsolidasikan Indonesia ini di tahun 2025 nanti bisa masuk top 10 di dunia," ujar Erick Thohir, di Jakarta, kemarin.
Apa yang disampaikan Erick Thohir tersebut tidak berlebihan. Dari sisi aset, misalnya, Bank Syariah Indonesia akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun.
Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan bank baru itu dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan. (Baca juga: Hadis-hadis tentang Doa Mustajab)
Kemarin, Erick Thohir juga meminta Bank Syariah Indonesia mampu memberikan pelayanan dan pendanaan perbankan syariah sebagai salah satu sistem perbankan yang dimiliki dan diminati masyarakat Indonesia. Diingatkan, sebagai negara yang populasi muslimnya terbesar di dunia, Indonesia harus mempunyai sistem perbankan syariah dengan aspek competitiveness yang sangat kuat, yang belum dimiliki Indonesia selama ini.
"Alhamdulillah dengan mergernya bank syariah ini, kita bisa meningkatkan dan memosisikan bank syariah di Indonesia ini bisa top 10 di antara bank-bank besar yang ada di Indonesia," ujar Erick.
Untuk diketahui, Bank Syariah Indonesia akan didukung dengan keberadaan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia. Dengan kekuatan yang dimiliki tersebut, Bank Syariah Indonesia akan mampu memberikan layanan finansial berbasis syariah, layanan sosial, bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda