Petani dan Penyuluh di Tanah Bumbu Percepat Tanam Padi
Rabu, 13 Mei 2020 - 17:57 WIB
JAKARTA - Suasana puasa ditambah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para petani dan penyuluh di Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, untuk turun ke sawah. Sebaliknya, mereka terus bergerak untuk melaksanakan percepatan tanam dengan cara pengolahan tanah langsung setelah panen.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bina Bersama di Desa Sari Gadung Batulicin, Muslih Sutisna mengatakan kelompoknya langsung melakukan olah tanah setelah panen.
"Hal ini dilakukan karena kami ingin memanfaatkan ketersediaan air, mengoptimalkan lahan agar terus produktif, dan yang pasti untung, karena banyak lahan yang menganggur setelah panen. Padahal masih banyak air, tapi tidak dimanfaatkan, peluang inilah yang ditangkap oleh para petani," kata Muslih.
Sementara penyuluh di Desa Sari Gadung, Faisal, menambahkan, olah lahan yang dilakukan sangat terbantu dengan adanya alat mesin pertanian seperti traktor, baik traktor roda 2 dan roda 4.
"Penggunaan alat dan mesin pertanian terutama penggunaan traktor dan combine harvester sudah sangat popular di Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya di Desa Sari Gadung ini. Rata-rata luas lahan yang bisa dicapai dalam sehari adalah 2 hektar, tergantung kesiapan alsintan dan lahan yang akan dikerjakan," terang Faisal.
Ditambahkannya, di saat pandemi seperti sekarang, petani dan penyuluh ke lapangan dengan tetap mengikuti aturan protokol Covid-19.
"Kami juga terus mendampingi petani agar bisa melaksanakan budidaya pertanian dengan baik, khususnya untuk memanfaatkan ketersediaan air, mengingat lahan persawahan di Desa Sari Gadung masih mengandalkan turunnya air hujan untuk suplai kebutuhan air di areal lahan persawahan," ungkap Faisal.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, berpesan agar penyuluh dan petani tetap bekerja sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu rajin mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi kerumunan orang, dan berjemur pagi hari sambil bekerja di lahan pertanian.
"Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang melawan Covid-19. Dan ingat tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19, jaga jarak aman, pakai masker, dan selalu menjaga kebersihan tangan, serta kesehatan," ucap Dedi di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh pertanian harus tetap produktif. Sebab, ketersediaan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
"Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, jangan berhenti, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," katanya.
Tak hanya itu, Mentan juga minta pejabat daerah beserta jajarannya harus memastikan ketersediaan pangan di daerah masing-masing. "Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik," ujar SYL.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bina Bersama di Desa Sari Gadung Batulicin, Muslih Sutisna mengatakan kelompoknya langsung melakukan olah tanah setelah panen.
"Hal ini dilakukan karena kami ingin memanfaatkan ketersediaan air, mengoptimalkan lahan agar terus produktif, dan yang pasti untung, karena banyak lahan yang menganggur setelah panen. Padahal masih banyak air, tapi tidak dimanfaatkan, peluang inilah yang ditangkap oleh para petani," kata Muslih.
Sementara penyuluh di Desa Sari Gadung, Faisal, menambahkan, olah lahan yang dilakukan sangat terbantu dengan adanya alat mesin pertanian seperti traktor, baik traktor roda 2 dan roda 4.
"Penggunaan alat dan mesin pertanian terutama penggunaan traktor dan combine harvester sudah sangat popular di Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya di Desa Sari Gadung ini. Rata-rata luas lahan yang bisa dicapai dalam sehari adalah 2 hektar, tergantung kesiapan alsintan dan lahan yang akan dikerjakan," terang Faisal.
Ditambahkannya, di saat pandemi seperti sekarang, petani dan penyuluh ke lapangan dengan tetap mengikuti aturan protokol Covid-19.
"Kami juga terus mendampingi petani agar bisa melaksanakan budidaya pertanian dengan baik, khususnya untuk memanfaatkan ketersediaan air, mengingat lahan persawahan di Desa Sari Gadung masih mengandalkan turunnya air hujan untuk suplai kebutuhan air di areal lahan persawahan," ungkap Faisal.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, berpesan agar penyuluh dan petani tetap bekerja sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu rajin mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi kerumunan orang, dan berjemur pagi hari sambil bekerja di lahan pertanian.
"Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang melawan Covid-19. Dan ingat tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19, jaga jarak aman, pakai masker, dan selalu menjaga kebersihan tangan, serta kesehatan," ucap Dedi di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh pertanian harus tetap produktif. Sebab, ketersediaan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
"Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, jangan berhenti, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," katanya.
Tak hanya itu, Mentan juga minta pejabat daerah beserta jajarannya harus memastikan ketersediaan pangan di daerah masing-masing. "Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik," ujar SYL.
(bon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda