Ditilep Mensos, Sri Mulyani Ungkap Realisasi Bansos Tembus 80,73%
Senin, 21 Desember 2020 - 23:26 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi bantuan sosial (bansos) tumbuh 80,73% (yoy) terutama karena didorong adanya perluasan penyaluran bantuan sosial yang ditujukan untuk melindungi konsumsi masyarakat miskin dan rentan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, untuk menjaga daya beli masyarakat dan melindungi kelompok miskin dan rentan juga menengah, Pemerintah telah merealisasikan bansos dan subsidi berupa: penyaluran program keluarga harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga, kartu sembako bagi 19,4 juta keluarga, kartu pekerja bagi 5,6 juta penerima.
"Penyaluran PKH bagi 10 juta keluarga, kartu sembako bagi 19,4 juta keluarga, kartu pekerja bagi 5,6 juta penerima," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (21/12/2020).
(Baca Juga: Sritex Bantah Keterlibatan Gibran dalam Pengadaan Goodie Bag Bansos )
Kenaikan realisasi belanja bansos tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2019, yang sebesar 44,3% yoy. Dari nilai pun juga naik sebesar Rp85,5 triliun, dari Rp105,9 triliun menjadi Rp191,4 triliun.
Sementara itu BLT Dana Desa bagi 8 juta penerima, pemberian subsidi bunga UMKM kepada 20,4 juta debitur, subsidi pupuk sebanyak 7,9 juta ton, dan bantuan perumahan berupa 183,3 ribu unit rumah, serta masih banyak lagi.
Selanjutnya, realisasi belanja subsidi sampai dengan akhir November 2020 mencapai Rp149,99 triliun atau 78,12% dari target pada APBN Perpres 72/2020, lebih rendah 15,63 % (yoy), terutama dipengaruhi oleh masih rendahnya harga minyak mentah (ICP).
(Baca Juga: Ada Dugaan Pihak Lain di Balik Kasus Pengadaan Bansos, PPATK Telusuri Aliran Dana )
APBN bekerja secara optimal sebagai instrumen kebijakan countercyclical di masa pandemi, tercermin dari Belanja Pemerintah Pusat yang tumbuh tinggi yang mencapai 20,49% (yoy), antara lain dipengaruhi oleh realisasi bantuan sosial yang mencapai Rp191,36 triliun atau sekitar 112,1% dari pagu APBN Perpres 72/2020.
Kemensos sendiri tercatat memiliki pertumbuhan realisasi belanja anggaran bansos paling tinggi, yaitu melonjak 136,9% yoy dari Rp52,7 triliun menjadi Rp124,7 triliun per 30 November 2020. Adapun, serapan belanja bansos paling besar untuk BST, bantuan sembako, dll senilai Rp45,8 triliun, lalu PBI JKN senilai Rp44,6 triliun, dan kartu sembako senilai Rp41,5 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, untuk menjaga daya beli masyarakat dan melindungi kelompok miskin dan rentan juga menengah, Pemerintah telah merealisasikan bansos dan subsidi berupa: penyaluran program keluarga harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga, kartu sembako bagi 19,4 juta keluarga, kartu pekerja bagi 5,6 juta penerima.
"Penyaluran PKH bagi 10 juta keluarga, kartu sembako bagi 19,4 juta keluarga, kartu pekerja bagi 5,6 juta penerima," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (21/12/2020).
(Baca Juga: Sritex Bantah Keterlibatan Gibran dalam Pengadaan Goodie Bag Bansos )
Kenaikan realisasi belanja bansos tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2019, yang sebesar 44,3% yoy. Dari nilai pun juga naik sebesar Rp85,5 triliun, dari Rp105,9 triliun menjadi Rp191,4 triliun.
Sementara itu BLT Dana Desa bagi 8 juta penerima, pemberian subsidi bunga UMKM kepada 20,4 juta debitur, subsidi pupuk sebanyak 7,9 juta ton, dan bantuan perumahan berupa 183,3 ribu unit rumah, serta masih banyak lagi.
Selanjutnya, realisasi belanja subsidi sampai dengan akhir November 2020 mencapai Rp149,99 triliun atau 78,12% dari target pada APBN Perpres 72/2020, lebih rendah 15,63 % (yoy), terutama dipengaruhi oleh masih rendahnya harga minyak mentah (ICP).
(Baca Juga: Ada Dugaan Pihak Lain di Balik Kasus Pengadaan Bansos, PPATK Telusuri Aliran Dana )
APBN bekerja secara optimal sebagai instrumen kebijakan countercyclical di masa pandemi, tercermin dari Belanja Pemerintah Pusat yang tumbuh tinggi yang mencapai 20,49% (yoy), antara lain dipengaruhi oleh realisasi bantuan sosial yang mencapai Rp191,36 triliun atau sekitar 112,1% dari pagu APBN Perpres 72/2020.
Kemensos sendiri tercatat memiliki pertumbuhan realisasi belanja anggaran bansos paling tinggi, yaitu melonjak 136,9% yoy dari Rp52,7 triliun menjadi Rp124,7 triliun per 30 November 2020. Adapun, serapan belanja bansos paling besar untuk BST, bantuan sembako, dll senilai Rp45,8 triliun, lalu PBI JKN senilai Rp44,6 triliun, dan kartu sembako senilai Rp41,5 triliun.
(akr)
tulis komentar anda