Jelang Libur Natal, IHSG Berpotensi Menguat Didorong Sentimen Reshuffle Kabinet
Rabu, 23 Desember 2020 - 12:35 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut akan mengalami penguatan jelang libur natal tahun 2020. Pengamat Pasar Modal, Riska Afriani mengatakan, potensi penguatan terlihat dari sejumlah sentimen, salah satunya adalah pelantikan sejumlah menteri hasil reshuffle kabinet.
"Untuk sebelum akhir natal kita lihat bahwa ada peluang potensi kenaikan IHSG kemarin dengan adanya reshuffle kabinet sehingga reshuffle kabinet ini dinilai oleh pelaku pasar lebih optimis mengingat bahwa Pak Jokowi cukup cekatan atau tanggap dalam hal ini," ujar Riska dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (23/12/2020).
Riska menambahkan, dengan adanya langkah cepat Presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle kabinet sangat diapresiasi oleh pelaku pasar, dimana reshuffle ini juga untuk mengisi posisi dua menteri yang telah diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi.
"K.ita melihat bahwa kemarin juga ada dua menteri yang sebelumnya menjadi tersangka dan ini segera dilakukan evaluasi kembali oleh Presiden Jokowi sehingga enam nama baru yang menduduki posisi menteri ini dinilai juga menjadi gairah untuk pasar ke depan," kata dia.
Meskipun sentimen dalam negeri positif, Riska menyebut adanya ancaman sentimen negatif dari global yang cukup mengkhawatirkan terkait dengan turunan dari Covid-19 yang terdapat virus baru di Inggris. "Ini kan tentunya kemarin sempat memukul pergerakan indeks di Amerika Serikat, bursa Eropa itu juga rata-rata mengalami penurunan," ucapnya.
"Untuk sebelum akhir natal kita lihat bahwa ada peluang potensi kenaikan IHSG kemarin dengan adanya reshuffle kabinet sehingga reshuffle kabinet ini dinilai oleh pelaku pasar lebih optimis mengingat bahwa Pak Jokowi cukup cekatan atau tanggap dalam hal ini," ujar Riska dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (23/12/2020).
Riska menambahkan, dengan adanya langkah cepat Presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle kabinet sangat diapresiasi oleh pelaku pasar, dimana reshuffle ini juga untuk mengisi posisi dua menteri yang telah diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi.
"K.ita melihat bahwa kemarin juga ada dua menteri yang sebelumnya menjadi tersangka dan ini segera dilakukan evaluasi kembali oleh Presiden Jokowi sehingga enam nama baru yang menduduki posisi menteri ini dinilai juga menjadi gairah untuk pasar ke depan," kata dia.
Meskipun sentimen dalam negeri positif, Riska menyebut adanya ancaman sentimen negatif dari global yang cukup mengkhawatirkan terkait dengan turunan dari Covid-19 yang terdapat virus baru di Inggris. "Ini kan tentunya kemarin sempat memukul pergerakan indeks di Amerika Serikat, bursa Eropa itu juga rata-rata mengalami penurunan," ucapnya.
(nng)
tulis komentar anda