Keluar dari Suspensi, Akbar Indo Makmur Optimis Kinerja Melesat di 2021
Rabu, 23 Desember 2020 - 23:41 WIB
Pada 7 Desember 2020 kemarin, AIMS juga mendapat perpanjangan kontrak bersama BP dan AIR, dengan jangka waktu kontrak 12 bulan. Kontrak yang disepakati mencakup pengangkutan batu bara melalui 12 kapal tongkang, dengan kapasitas 7.550 metrik ton per tongkang. Nilai harga jual dalam kontrak ini juga sama dengan kontrak yang diperoleh sebelumnya, yaitu Rp203.909 per metrik ton.
Dari sisi aset, AIMS memiliki aset sebanyak Rp19,13 miliar per 30 September 2020 kemarin. Pihak manajemen memproyeksikan total aset AIMS tembus Rp22,34 miliar pada akhir Desember 2022 mendatang.
Sedangkan dari sisi pendapatan, AIMS berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3,1 miliar dalam kurun Januari-September 2020. Manajemen AIMS juga telah memproyeksikan bahwa perseroan sanggup mencetak pendapatan hingga Rp18,47 miliar pada 2021 dan sebesar Rp36,95 miliar pada pada 2022 nanti.
Ramono menyampaikan bahwa pada bulan Desember 2020 ini, posisi kepemilikan saham telah berubah dimana PT Aims Indo Investama mengendalikan sebanyak 169.999.890 saham AIMS atau setara dengan 77,27%. Sehingga kepemilikan saham oleh investor publik bertambah menjadi sebanyak 50.000.110 saham atau setara 22,73%.
Sebelumnya, Aims Indo Investama mengendalikan sebanyak 184.004.690 saham AIMS atau setara dengan 83,64% dan porsi kepemilikan investor publik hanya sebanyak 35.995.310 saham atau setara 11,33%. Peningkatan porsi saham investor publik di AIMS terjadi karena adanya pemenuhan refloating yang dilakukan oleh pihak manajemen dan pemegang saham AIMS.
“PT Aims Indo Investama telah melepas kembali sebagian sahamnya kepada masyarakat sebanyak 14.004.800 lembar saham melalui pasar negosiasi,” pungkas Ramono.
Dari sisi aset, AIMS memiliki aset sebanyak Rp19,13 miliar per 30 September 2020 kemarin. Pihak manajemen memproyeksikan total aset AIMS tembus Rp22,34 miliar pada akhir Desember 2022 mendatang.
Baca Juga
Sedangkan dari sisi pendapatan, AIMS berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3,1 miliar dalam kurun Januari-September 2020. Manajemen AIMS juga telah memproyeksikan bahwa perseroan sanggup mencetak pendapatan hingga Rp18,47 miliar pada 2021 dan sebesar Rp36,95 miliar pada pada 2022 nanti.
Ramono menyampaikan bahwa pada bulan Desember 2020 ini, posisi kepemilikan saham telah berubah dimana PT Aims Indo Investama mengendalikan sebanyak 169.999.890 saham AIMS atau setara dengan 77,27%. Sehingga kepemilikan saham oleh investor publik bertambah menjadi sebanyak 50.000.110 saham atau setara 22,73%.
Sebelumnya, Aims Indo Investama mengendalikan sebanyak 184.004.690 saham AIMS atau setara dengan 83,64% dan porsi kepemilikan investor publik hanya sebanyak 35.995.310 saham atau setara 11,33%. Peningkatan porsi saham investor publik di AIMS terjadi karena adanya pemenuhan refloating yang dilakukan oleh pihak manajemen dan pemegang saham AIMS.
“PT Aims Indo Investama telah melepas kembali sebagian sahamnya kepada masyarakat sebanyak 14.004.800 lembar saham melalui pasar negosiasi,” pungkas Ramono.
(her)
tulis komentar anda