Startup Menjadi Enabler Sekaligus Agregator Bagi UMKM
Kamis, 24 Desember 2020 - 14:51 WIB
JAKARTA - UMKM memang punya peran penting dalam perekonomian nasional. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan UMKM memberi kontribusi 60% dari PDB. Lalu sektor ini mampu menyerap 96% tenga kerja. BPS mencatat pada februari 2020 jumlah total tenaga kerja di Indonesia mencapai 137,91 juta. Mengacu pada data Kementrian Keuangan, maka jumlah tenaga kerja yang terserap ke sektor UMKM sebanyak 133,7 juta.
Data yang disampaikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, menunjukkan saat ini setidaknya ada 64 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Sekitar 60,6 juta diantranya telah terhubung dengan lembaga keuangan formal. Kementerian Koperasi dan UMKM juga mendorong agar pelaku UMKM bisa go digital. Targetnya pada 2020 ini aka nada 10 juta UMKM yang masuk dalam ekonomi digital.
Baca Juga: bacaJuga : bacaJuga : Baca juga :Pemulihan Ekonomi Global Masih Terbatas, Hanya China yang Diramal Tumbuh Positif
Victoria menyatakan, 200 startup dari Korea, Indonesia, Myanmar, Kamboja dan Laos mendaftar untuk kompetisi ini, kemudian diseleksi ke dalam top 26 untuk selanjutnya diseleksi kembali ke dalam top 10 yang kemudian mengikuti sesi mentoring dan melakukan presentasi di hadapan para juri.
Kesepuluh finalis ini merupakan startup yang dijalankan oleh para telanta muda millenial di mana usahanya berbasiskan Research dan Development (R&D), Digital, Industri 4.0, Bisnis Hijau (Green Business) yang ramah lingkungan, serta berbasis energi terbarukan."Sektor-sektor tersebut merupakan pendukung Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Victoria.
Juara Pertama kegiatan Korea-Asean ini adalah Bell Society (Arka Irfani), startup yang bergerak di bidang pengolahan limbah organik seperti kulit buah dan limbah pertanian lainnya menjadi kulit yang ramah lingkungan yang dinamai Misel. Bahan ini digunakan untuk menggantikan kulit sintetis yang tidak ramah lingkungan.
Juara kedua Ceklab.id, merupakan startup yang bergerak dalam platform online kesehatan. Platform ini memfasilitasi bagi individu yang ingin melakukan tes lab kesehatan namun enggan pergi ke Rumah Sakit/ lab kesehatan. Melalui platform ini, masyarakat dapat melakukan pengambilan sampel di rumah untuk selanjutnya dibawa ke Lab Kesehatan.
Juara ketiga Marine Innovation, satu-satunya finalis startup asal Korea yang memproduksi plastik dan kayu berbahan dasar ramah lingkungan seperti tanaman, rumput laut, kopi, dan gandum. Produk yang dihasilkan berupa kantong plastik, egg carton, paper cup, dan fruit tray. Produk-produk tersebut diproduksi untuk kebutuhan berbagai perusahaan di Korea.
Pemenang kategori best SDG’s 1 adalah Bell Society (Arka Irfani), yang menjadi pemenang kategori SDG’s karena memberikan dampak lingkungan yang signifikan sesuai dengan SDG’s.
Data yang disampaikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, menunjukkan saat ini setidaknya ada 64 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Sekitar 60,6 juta diantranya telah terhubung dengan lembaga keuangan formal. Kementerian Koperasi dan UMKM juga mendorong agar pelaku UMKM bisa go digital. Targetnya pada 2020 ini aka nada 10 juta UMKM yang masuk dalam ekonomi digital.
Baca Juga: bacaJuga : bacaJuga : Baca juga :Pemulihan Ekonomi Global Masih Terbatas, Hanya China yang Diramal Tumbuh Positif
Victoria menyatakan, 200 startup dari Korea, Indonesia, Myanmar, Kamboja dan Laos mendaftar untuk kompetisi ini, kemudian diseleksi ke dalam top 26 untuk selanjutnya diseleksi kembali ke dalam top 10 yang kemudian mengikuti sesi mentoring dan melakukan presentasi di hadapan para juri.
Kesepuluh finalis ini merupakan startup yang dijalankan oleh para telanta muda millenial di mana usahanya berbasiskan Research dan Development (R&D), Digital, Industri 4.0, Bisnis Hijau (Green Business) yang ramah lingkungan, serta berbasis energi terbarukan."Sektor-sektor tersebut merupakan pendukung Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Victoria.
Juara Pertama kegiatan Korea-Asean ini adalah Bell Society (Arka Irfani), startup yang bergerak di bidang pengolahan limbah organik seperti kulit buah dan limbah pertanian lainnya menjadi kulit yang ramah lingkungan yang dinamai Misel. Bahan ini digunakan untuk menggantikan kulit sintetis yang tidak ramah lingkungan.
Juara kedua Ceklab.id, merupakan startup yang bergerak dalam platform online kesehatan. Platform ini memfasilitasi bagi individu yang ingin melakukan tes lab kesehatan namun enggan pergi ke Rumah Sakit/ lab kesehatan. Melalui platform ini, masyarakat dapat melakukan pengambilan sampel di rumah untuk selanjutnya dibawa ke Lab Kesehatan.
Juara ketiga Marine Innovation, satu-satunya finalis startup asal Korea yang memproduksi plastik dan kayu berbahan dasar ramah lingkungan seperti tanaman, rumput laut, kopi, dan gandum. Produk yang dihasilkan berupa kantong plastik, egg carton, paper cup, dan fruit tray. Produk-produk tersebut diproduksi untuk kebutuhan berbagai perusahaan di Korea.
Pemenang kategori best SDG’s 1 adalah Bell Society (Arka Irfani), yang menjadi pemenang kategori SDG’s karena memberikan dampak lingkungan yang signifikan sesuai dengan SDG’s.
tulis komentar anda