Tetap Ada Celah untuk Dimainkan dari Bansos ala Mensos Risma
Minggu, 27 Desember 2020 - 22:00 WIB
JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa bantuan sosial (bansos) yang akan diterima masyarakat pada tahun 2021, berbeda dari tahun tahun 2020. Ia mengatakan bansos akan diberikan langsung ke penerima melalui pengiriman pos ataupun ditransfer ke rekening bank. Selain itu, di 2021 masyarakat tidak akan lagi menerima bansos berupa sembako (sembilan Bahan Pokok).
Menanggapi rencana itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai langkah yang dilakukan oleh Risma cukup baik sehingga bisa meminimalisasi tindak pidana korupsi. "Ini cukup baik ya, karena langsung masuk ke rekening keluarga sasaran bansos," kata Tauhid kepada MNC Portal Media, Minggu (27/12/2020). ( Baca juga:Jadi Mensos, Karakter Risma Dinilai Tak Akan Berubah )
Meski begitu, Tauhid memberikan catatan terhadap pelaksanaan bansos tahun depan. Pertama, soal data. Menurutnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos sudah tidak update lagi dengan kondisi sekarang. Sebab DTKS yang dipakai Kemensos terakhir diperbaharui (di update) pada tahun 2015.
"Data-data ini kan harus di update terlebih dahulu, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, yang mendapatkan bantuan itu banyak yang bukan orang miskin. Karena saat ini sudah berubah situasinya, pasti ada yang sudah lebih baik ekonominya. Tapi ada juga yang menjadi miskin karena situasi pandemi," jelasnya.
Kedua, soal jumlah bantuan. Ia menilai jumlah bantuan yang diterima masyarakat harus berbeda. Pasalnya, masyarakat paling bawah yang paling terdampak akibat pandemi sehingga butuh bantuan lebih besar.
"Bansos tahun depan jangan disamaratakan. Kelompok paling bawah harus dapat porsi yang lebih besar, sebab semakin besar desilnya ekonominya maka akan cenderung untuk ditabung bukan buat dikonsumsi. Jadi kalo sama lagi gak akan mendorong pertumbuhan ekonomi," terangnya. ( Baca juga:Malam Ini, Musica Studios Gelar Tribute 45 Tahun untuk Nike Ardilla 8 Jam Nonstop )
Terakhir, validasi nomor rekening. Dalam hal ini harus ada tim yang bertugas untuk mengecek nomor rekening. Tujuannya, agar bansos yang ditransfer jangan sampai salah alamat.
"Dalam hal ini tidak semua masyarakat punya nomor rekening. Dan ini harus dicek ulang jangan sampai dimanfaatkan untuk kepentingan yang lain" tandasnya.
Menanggapi rencana itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai langkah yang dilakukan oleh Risma cukup baik sehingga bisa meminimalisasi tindak pidana korupsi. "Ini cukup baik ya, karena langsung masuk ke rekening keluarga sasaran bansos," kata Tauhid kepada MNC Portal Media, Minggu (27/12/2020). ( Baca juga:Jadi Mensos, Karakter Risma Dinilai Tak Akan Berubah )
Meski begitu, Tauhid memberikan catatan terhadap pelaksanaan bansos tahun depan. Pertama, soal data. Menurutnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos sudah tidak update lagi dengan kondisi sekarang. Sebab DTKS yang dipakai Kemensos terakhir diperbaharui (di update) pada tahun 2015.
"Data-data ini kan harus di update terlebih dahulu, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, yang mendapatkan bantuan itu banyak yang bukan orang miskin. Karena saat ini sudah berubah situasinya, pasti ada yang sudah lebih baik ekonominya. Tapi ada juga yang menjadi miskin karena situasi pandemi," jelasnya.
Kedua, soal jumlah bantuan. Ia menilai jumlah bantuan yang diterima masyarakat harus berbeda. Pasalnya, masyarakat paling bawah yang paling terdampak akibat pandemi sehingga butuh bantuan lebih besar.
"Bansos tahun depan jangan disamaratakan. Kelompok paling bawah harus dapat porsi yang lebih besar, sebab semakin besar desilnya ekonominya maka akan cenderung untuk ditabung bukan buat dikonsumsi. Jadi kalo sama lagi gak akan mendorong pertumbuhan ekonomi," terangnya. ( Baca juga:Malam Ini, Musica Studios Gelar Tribute 45 Tahun untuk Nike Ardilla 8 Jam Nonstop )
Terakhir, validasi nomor rekening. Dalam hal ini harus ada tim yang bertugas untuk mengecek nomor rekening. Tujuannya, agar bansos yang ditransfer jangan sampai salah alamat.
"Dalam hal ini tidak semua masyarakat punya nomor rekening. Dan ini harus dicek ulang jangan sampai dimanfaatkan untuk kepentingan yang lain" tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda