SRC dan Smesco Dorong UMKM Nasional Kuasai Digitalisasi
Selasa, 29 Desember 2020 - 20:02 WIB
JAKARTA - PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) melalui program kemitraan UMKM yang menaungi ritel tradiional SRC berkolaborasi dengan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM atau Smesco Indonesia untuk mendorong pertumbuhan UMKM Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital.
(Baca Juga : Rusia Akui Jumlah Kematian COVID-19 Terburuk Ketiga di Dunia )
“Kolaborasi SRC dan Smesco Indonesia merupakan salah satu peran aktif SRC untuk turut mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia,’’ujar Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Henny Susanto di Jakarta Selasa (29/12/2020). Kerjasama dengan Smesco dilakukan agar produk-produk UMKM yang terdapat pada Pojok Lokal toko kelontong SRC mendapat kesempatan untuk lebih dikenal dan didistribusikan lebih luas. ”Demikian juga dengan produk-produk UMKM binaan Smesco yang akan mendapatkan akses untuk mendistribusikan di jaringan SRC yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Henny.
(Baca Juga : Harapan Pelaku UMKM pada Menparekraf Sandiaga Uno )
Selain pemanfaatan teknologi digital, toko kelontong SRC dapat mengakses edukasi ataupun pelatihan virtual yang dilakukan oleh Smesco bagi UMKM . Dengan sistem ini, informasi dan materi edukasi dari Smesco dapat disampaikan secara optimal, sehingga dapat membantu dalam mengembangkan usaha toko kelontong yang tergabung di dalam SRC. Sebaliknya, UMKM binaan Smesco juga dapat turut melebarkan sayap lewat jaringan SRC.
(Baca Juga : Risiko Anggaran Covid-19 Rp1.035,2 Triliun, BPK: Awas Penunggang Bebas )
“Kolaborasi tanpa digitalisasi bergerak lambat, sementara digitalisasi tanpa kolaborasi hasilnya tidak akan maksimal,” ujarnya. Itulah sebabnya, kolaborasi SRC dan Smesco dinilai sangat tepat untuk membangun ekosistem ekonomi UMKM yang kuat. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyebutkan bahwa dari jumlah total 64 juta pelaku usaha di Indonesia, sebanyak 99% adalah UMKM. Dengan demikian, sektor ini berperan sangat penting dalam perekonomian nasional, antara lain melalui penyerapan tenaga kerja.
(Baca Juga : UMKM Paling Terpukul, Teten Akui Kemiskinan Bertambah di 2020 )
Selama ini SRC telah berkiprah sebagai bagian dari UMKM di Tanah Air. Diawali dengan berdirinya 57 toko kelontong sederhana di Medan, Sumatera Utara pada tahun 2008. Sebagai UMKM, toko kelontong SRC terus berkembang dan bertransformasi menjadi toko kelontong masa kini yang telah menjangkau lebih dari 130.000 toko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan tergabung dalam lebih dari 6.000 paguyuban SRC.
(Baca Juga : Awal Pekan Harga Emas Kembali Naik, Cek Nih Rinciannya )
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, kolaborasi strategis dengan memanfaatkan teknologi digital bersama SRCIS ini merupakan bentuk nyata komitmen Smesco dalam memajukan UMKM di Indonesia. “Kita sedang membangun sebuah ekosistem di mana UMKM dapat dikonsolidasikan sebagai sebuah kekuatan yang manageable, dan SRC merupakan salah satu konsolidator,” ujarnya. Leonard mengatakan, kerja sama dengan pihak konsolidator seperti SRC akan membantu UMKM khususnya di level mikro agar dapat terintegrasi ke dalam ekosistem UMKM yang mumpuni.
(Baca Juga : Rusia Akui Jumlah Kematian COVID-19 Terburuk Ketiga di Dunia )
“Kolaborasi SRC dan Smesco Indonesia merupakan salah satu peran aktif SRC untuk turut mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia,’’ujar Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Henny Susanto di Jakarta Selasa (29/12/2020). Kerjasama dengan Smesco dilakukan agar produk-produk UMKM yang terdapat pada Pojok Lokal toko kelontong SRC mendapat kesempatan untuk lebih dikenal dan didistribusikan lebih luas. ”Demikian juga dengan produk-produk UMKM binaan Smesco yang akan mendapatkan akses untuk mendistribusikan di jaringan SRC yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Henny.
(Baca Juga : Harapan Pelaku UMKM pada Menparekraf Sandiaga Uno )
Selain pemanfaatan teknologi digital, toko kelontong SRC dapat mengakses edukasi ataupun pelatihan virtual yang dilakukan oleh Smesco bagi UMKM . Dengan sistem ini, informasi dan materi edukasi dari Smesco dapat disampaikan secara optimal, sehingga dapat membantu dalam mengembangkan usaha toko kelontong yang tergabung di dalam SRC. Sebaliknya, UMKM binaan Smesco juga dapat turut melebarkan sayap lewat jaringan SRC.
(Baca Juga : Risiko Anggaran Covid-19 Rp1.035,2 Triliun, BPK: Awas Penunggang Bebas )
“Kolaborasi tanpa digitalisasi bergerak lambat, sementara digitalisasi tanpa kolaborasi hasilnya tidak akan maksimal,” ujarnya. Itulah sebabnya, kolaborasi SRC dan Smesco dinilai sangat tepat untuk membangun ekosistem ekonomi UMKM yang kuat. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyebutkan bahwa dari jumlah total 64 juta pelaku usaha di Indonesia, sebanyak 99% adalah UMKM. Dengan demikian, sektor ini berperan sangat penting dalam perekonomian nasional, antara lain melalui penyerapan tenaga kerja.
(Baca Juga : UMKM Paling Terpukul, Teten Akui Kemiskinan Bertambah di 2020 )
Selama ini SRC telah berkiprah sebagai bagian dari UMKM di Tanah Air. Diawali dengan berdirinya 57 toko kelontong sederhana di Medan, Sumatera Utara pada tahun 2008. Sebagai UMKM, toko kelontong SRC terus berkembang dan bertransformasi menjadi toko kelontong masa kini yang telah menjangkau lebih dari 130.000 toko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan tergabung dalam lebih dari 6.000 paguyuban SRC.
(Baca Juga : Awal Pekan Harga Emas Kembali Naik, Cek Nih Rinciannya )
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, kolaborasi strategis dengan memanfaatkan teknologi digital bersama SRCIS ini merupakan bentuk nyata komitmen Smesco dalam memajukan UMKM di Indonesia. “Kita sedang membangun sebuah ekosistem di mana UMKM dapat dikonsolidasikan sebagai sebuah kekuatan yang manageable, dan SRC merupakan salah satu konsolidator,” ujarnya. Leonard mengatakan, kerja sama dengan pihak konsolidator seperti SRC akan membantu UMKM khususnya di level mikro agar dapat terintegrasi ke dalam ekosistem UMKM yang mumpuni.
(ton)
tulis komentar anda