UMKM Paling Terpukul, Teten Akui Kemiskinan Bertambah di 2020

Selasa, 29 Desember 2020 - 13:48 WIB
loading...
UMKM Paling Terpukul,...
Pandemi Covid-19 berdampak sangat besar bagi UMKM dan menyebabkan bertambahnya angka kemiskinan secara nasional. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan refleksi kinerja selama 2020 dan harapan bagi para pelaku koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat beradaptasi dan bertransformasi ke skala besar usaha yang lebih baik pada 2021.

"Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan dengan adanya situasi pandemi Covid-19. Kondisi ini juga dialami oleh 220 negara lainnya," kata MenkopUKM Teten Masduki di Jakarta, Selasa (29/12/2020).

Menurut Teten, situasi saat ini berbeda dengan krisis tahun 1998 dan 2008. Akibat pandemi saat ini, UMKM sangat terdampak, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Hal ini utamanya disebabkan adanya pembatasan interaksi fisik yang menyebabkan perubahan perilaku dan juga pola konsumsi konsumen. "Sehingga dengan pandemi Covid-19 ini sektor koperasi dan UMKM yang paling terpukul," ujar Menkop UKM.

(Baca Juga: Menteri Suharso Sebut Pandemi Bikin Bisnis Global Tertekan dan Ciptakan Kemiskinan)

Teten menambahkan, ada tantangan yang akan dihadapi dan perlu diantisipasi selain dampak kesehatan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi sekarang ini, yaitu bertambahnya angka kemiskinan.

Dalam skenario sangat berat, kemiskinan diprediksi akan bertambah 4,86 juta orang sebagaimana data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), 2020. Berikut pula angka pengangguran yang diperkirakan bertambah 9,77 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,07% sesuai data BPS pada 2020.

Namun, UMKM dan kewirausahaan tetap menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional selama mampu beradaptasi dan bertransformasi. Hal ini karena proporsi UMKM yang mendominasi populasi pelaku usaha di Indonesia hingga 99%.

Saat ini Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mempunyai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah memberikan stimulus sebesar Rp123,46 triliun kepada Koperasi dan UMKM agar tetap dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

(Baca Juga: Harapan Pelaku UMKM pada Menparekraf Sandiaga Uno)

BanPres Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) juga telah diluncurkan dengan sasaran kepada 12 juta pelaku usaha mikro berupa hibah modal kerja sebesar Rp2,4 juta per orang telah tersalurkan 100% serta KUR Super Mikro untuk plafon di bawah Rp10 Juta dengan bunga 0%.

Salah satu prioritas KemenkopUKM adalah mendorong inovasi, digitalisasi, dan kepastian badan hukum bagi pelaku UMKM melalui penguatan kelembagaan agar berperan lebih strategis dalam perekonomian nasional, sehingga dapat lebih mudah dalam mengakses pembiayaan. Aspek pembiayaan dititikberatkan karena sesuai data Bank Indonesia (BI), 2019 hanya sekitar 20% UMKM yang telah terkoneksi pembiayaan formal.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)