Penutupan Perdagangan 2020, Dirut BEI: Respon Pasar Membaik
Rabu, 30 Desember 2020 - 15:48 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menggelar penutupan perdagangan pasar modal Indonesia tahun 2020. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menyampaikan bahwa perkembangan pasar modal di penghujung tahun 2020 telah mengarah ke jalur yang sangat positif.
Inarno menyampaikan rasa syukur bahwa respon pasar mulai membaik seiring dukungan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. Respon pasar tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan perbaikan di semester II-2020.
"Diikuti dengan lonjakan likuiditas perdagangan yang mencapai 9,18 triliun per hari dan jumlah frekuensi perdagangan yang mencapai tren tertinggi bahkan membukukan jumlah frekuensi perdagangan tertinggi diantara bursa bursa kawasan Asean dalam tiga tahun terakhir," ujar Inarno dalam acara Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2020 secara Virtual, Rabu (30/12/2020).
( )
Inarno menambahkan, tren positif juga diikuti sejumlah perusahaan yang melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di tahun 2020 sebanyak 51 perusahaan.
"Terima kasih kepada OJK dan seluruh stakeholder pasar modal yang telah membantu bursa dalam memfasilitasi 51 perusahaan untuk tercatat sepanjang tahun 2020 dan turut serta mengantarkan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia mencapai 713 perusahaan," kata dia.
Inarno menuturkan, semua pencapaian yang didapat pasar modal Indonesia merupakan hasil kerja keras dan koordinasi yang erat dari seluruh stakeholder keuangan Indonesia.
( )
"Kami meyakini sinergi yang baik ini akan terus berjalan dalam membangun pasar modal Indonesia yang kredibel dan memberikan layanan yang terbaik kepada seluruh stakeholder," ucapnya.
"Semoga momentum pertumbuhan ini dapat terus terjaga demi pembangunan dan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," sambungnya.
Inarno menyampaikan rasa syukur bahwa respon pasar mulai membaik seiring dukungan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. Respon pasar tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan perbaikan di semester II-2020.
"Diikuti dengan lonjakan likuiditas perdagangan yang mencapai 9,18 triliun per hari dan jumlah frekuensi perdagangan yang mencapai tren tertinggi bahkan membukukan jumlah frekuensi perdagangan tertinggi diantara bursa bursa kawasan Asean dalam tiga tahun terakhir," ujar Inarno dalam acara Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2020 secara Virtual, Rabu (30/12/2020).
( )
Inarno menambahkan, tren positif juga diikuti sejumlah perusahaan yang melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di tahun 2020 sebanyak 51 perusahaan.
"Terima kasih kepada OJK dan seluruh stakeholder pasar modal yang telah membantu bursa dalam memfasilitasi 51 perusahaan untuk tercatat sepanjang tahun 2020 dan turut serta mengantarkan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia mencapai 713 perusahaan," kata dia.
Inarno menuturkan, semua pencapaian yang didapat pasar modal Indonesia merupakan hasil kerja keras dan koordinasi yang erat dari seluruh stakeholder keuangan Indonesia.
( )
"Kami meyakini sinergi yang baik ini akan terus berjalan dalam membangun pasar modal Indonesia yang kredibel dan memberikan layanan yang terbaik kepada seluruh stakeholder," ucapnya.
"Semoga momentum pertumbuhan ini dapat terus terjaga demi pembangunan dan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," sambungnya.
(ind)
tulis komentar anda