Jadi Komisaris IFG, Masyita Soroti Pemegang Polis Jiwasraya
Kamis, 31 Desember 2020 - 17:57 WIB
JAKARTA - Staf Khusus Menteri Keuangan, Masyita Crystallin, baru saja ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai komisaris Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group (IFG).
Usai ditunjuk, dia pun menyoroti dana investasi pemegang polis PT Jiwasraya (Persero). Masyita menilai, dana nasabah tersebut harus dilindungi.
"Pemerintah memandang industri asuransi harus diperkuat dan nasabahnya juga harus dilindungi,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis, (31/12/2020).
( )
Dia menyebut, dengan menjadikan IFG sebagai Holding BUMN asuransi dan penjaminan, maka pemerintah tengah berusaha melakukan pendalaman dan penguatan pasar industri keuangan domestik.
"Ini merupakan wujud dukungan dan komitmen pemerintah untuk menjaga industri keuangan dan asuransi di Indonesia. IFG Life akan melakukan bisnis asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan dana pensiun," katanya.
Dia merinci, aset industri asuransi per Pendapatan Domestik Bruto (PBD) masih di kisaran 5.5 persen. Masih di bawah Malaysia 20.33 persen, Thailand 23.19 persen, dan Singapura 47.55 persen. Namun, berita baiknya, industri asuransi Indonesia tumbuh cukup tinggi yakni 10.2 persen dari tahun 2015 hingga tahun 2019.
( )
Karena itu, pendalaman pasar keuangan penting untuk mengatasi ketidaksesuaian (mismatch) antara ketersediaan pembiayaan jangka panjang (longterm financing) dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Erick telah menunjuk Hotbonar Sinaga dan Arief Budiman ke dalam jajaran dewan komisaris. Perseroan meyakini perubahan dewan komisaris akan menjadi kekuatan baru IFG dalam melakukan langkah-langkah strategis pengembangan bisnis serta tata kelola perusahaan.
Usai ditunjuk, dia pun menyoroti dana investasi pemegang polis PT Jiwasraya (Persero). Masyita menilai, dana nasabah tersebut harus dilindungi.
"Pemerintah memandang industri asuransi harus diperkuat dan nasabahnya juga harus dilindungi,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis, (31/12/2020).
( )
Dia menyebut, dengan menjadikan IFG sebagai Holding BUMN asuransi dan penjaminan, maka pemerintah tengah berusaha melakukan pendalaman dan penguatan pasar industri keuangan domestik.
"Ini merupakan wujud dukungan dan komitmen pemerintah untuk menjaga industri keuangan dan asuransi di Indonesia. IFG Life akan melakukan bisnis asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan dana pensiun," katanya.
Dia merinci, aset industri asuransi per Pendapatan Domestik Bruto (PBD) masih di kisaran 5.5 persen. Masih di bawah Malaysia 20.33 persen, Thailand 23.19 persen, dan Singapura 47.55 persen. Namun, berita baiknya, industri asuransi Indonesia tumbuh cukup tinggi yakni 10.2 persen dari tahun 2015 hingga tahun 2019.
( )
Karena itu, pendalaman pasar keuangan penting untuk mengatasi ketidaksesuaian (mismatch) antara ketersediaan pembiayaan jangka panjang (longterm financing) dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Erick telah menunjuk Hotbonar Sinaga dan Arief Budiman ke dalam jajaran dewan komisaris. Perseroan meyakini perubahan dewan komisaris akan menjadi kekuatan baru IFG dalam melakukan langkah-langkah strategis pengembangan bisnis serta tata kelola perusahaan.
(ind)
tulis komentar anda