Kuartal I/2020, Lifting Migas Capai 90,4%

Jum'at, 17 April 2020 - 03:11 WIB
Adapun proyek Marakes yang mundur dari September 2020 ke tahun 2021 karena pengadaan barang dan tenaga penunjang dari Itali oleh Eni terhambat. “Penyerapan gas oleh para pembeli juga berkurang akibat menurunnya permintaan,” kata Dwi.

Untuk mengatasi hambatan operasional dan kelancaran proyek, SKK Migas telah berkoordinasi dengan para gubernur di wilayah kerja KKKS, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM untuk meminta bantuan agar mobilisasi pekerja hulu migas dapat tetap dilaksanakan, dengan tetap memperhatikan kaidah (Covid 19) dan keselamatan kerja.

SKK Migas dan KKKS juga melakukan penyesuaian sistem kerja dan membahas ulang rencana kerja tahun 2020, untuk menetapkan best effort yang dilakukan.

Dengan kondisi ini, SKK Migas dan Kontraktor KKS memperkirakan rata-rata produksi minyak pada tahun 2020 sebesar 725 BOPD dan gas bumi sebesar 5.727 MMSCFD. “Outlook gross revenue juga turun dari USD32 miliar menjadi USD19 miliar,” kata Dwi.

Penurunan gross revenue ini akibat kondisi harga minyak dan kebijakan perubahan paradigma bahwa sektor migas bukan lagi sebagai sumber pendapatan negara tetapi lebih sebagai penggerak ekonomi.

“Hulu migas tidak lagi hanya berperan sebagai sumber penerimaan negara, namun telah menjadi penggerak ekonomi nasional dengan multiplayer effect diberbagai bidang seperti ekonomi, lapangan kerja, TKDN dan lainnya. Dengan terus bergeraknya industri hulu migas maka dapat menjadi urat nadi perekonomian nasional ditengah perlambatan aktivitas ekonomi,” kata Dwi Soetjipto.

Dia menambahkan bahwa capaian kinerja triwulan pertama tahun 2020 merupakan wujud awal keberhasilan pelaksanaan transformasi SKK Migas yang telah dimulai di tahun 2019.

Melalui implementasi salah satu pilar transformasi dengan telah dilaksanakannya digitalisasi melalui integrated operation center (IOC) sejak 31 Desember 2019 serta beroperasinya layanan one door service policy (ODSP) per Januari 2020.

“Pelaksanaan pilar transformasi tersebut memberikan andil pada upaya peningkatan pengawasan dan memangkas birokrasi dengan penyelesaian berbagai perizinan dalam satu platform layanan ODSP dengan waktu yang lebih cepat, telah memberikan dampak positif bagi pelaksanaan investasi hulu migas 2020 ditengah tantangan wabah Corona Covid-19,” ucapnya.

Selain fokus pada pencapaian target teknis yang telah ditetapkan pada WP&B, SKK Migas secara konsisten dan berkesinambungan melaksanakan berbagai program Filling The Gap (FTG) agar dapat dicapai penambahan produksi migas melalui penerapan inovasi dan operational excellence di hulu migas. Selain itu SKK Migas juga membuat terobosan-terobosan untuk mengusahakan agar efisiensi di hulu migas dapat semakin ditingkatkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More