Jadi-Nggak Bikin Bank Syariah, Muhammadiyah Intip Dulu RUPS BSI
Jum'at, 01 Januari 2021 - 08:55 WIB
JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah diisukan tengah mengkaji rencana mendirikan dan mengelola bank syariah sendiri. Gagasan itu muncul sesuai dengan misi penguatan ekonomi umat dari Muhammadiyah, khususnya mereka yang berusaha di skala mikro kecil dan menengah (UMKM).
Namun, menurut Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas, pihaknya belum menetukan sikap. Muhammadiyah, kata dia, masih perlu mengkaji dan menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Syariah Indonesia (BSI) nanti.
(Baca Juga: Mau Bikin Bank Sendiri, Opsi Ini Paling Pas Buat Muhammadiyah)
"Muhammadiyah belum menentukan sikap. Menunggu RUPS dan roadmap Bank Syariah Indonesia 1 Februari 2021," kata Anwar saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (1/1/2021).
Dia menambahkan, tim yang tengah mengkaji rencana pembuatan bank syariah sendiri saat ini juga masih terus bekerja. "Tim masih bekerja mempelajarinya. Banyak sekali kemungkinan, dan itu ada ahli-ahlinya," jelas Anwar Abbas.
Sebagai informasi, Muhammadiyah sebelumnya mengeluarkan pernyataan untuk mengalihkan semua dananya dari Bank Syariah Indonesia kepada bank-bank syariah lain yang lebih fokus dan menjangkau UMKM. Pasalnya, bank hasil merger bank-bank syariah milik bank BUMN tersebut dinilai lebih berorientasi pada korporasi dan kurang menjangkau UMKM.
(Baca Juga: 10 Usulan buat Bank Syariah Indonesia demi Kemaslahatan Umat)
Rencana Muhammadiyah tersebut menuai banyak tanggapan mengingat dana yang dimiliki organisasi tersebut jumlahnya sangat signifikan. Muhammadiyah berencana mengalihkan dana dan seluruh pembiayaan yang diterimanya kepada bank baru yang menjadi mitranya.
Namun, menurut Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas, pihaknya belum menetukan sikap. Muhammadiyah, kata dia, masih perlu mengkaji dan menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Syariah Indonesia (BSI) nanti.
(Baca Juga: Mau Bikin Bank Sendiri, Opsi Ini Paling Pas Buat Muhammadiyah)
"Muhammadiyah belum menentukan sikap. Menunggu RUPS dan roadmap Bank Syariah Indonesia 1 Februari 2021," kata Anwar saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (1/1/2021).
Dia menambahkan, tim yang tengah mengkaji rencana pembuatan bank syariah sendiri saat ini juga masih terus bekerja. "Tim masih bekerja mempelajarinya. Banyak sekali kemungkinan, dan itu ada ahli-ahlinya," jelas Anwar Abbas.
Sebagai informasi, Muhammadiyah sebelumnya mengeluarkan pernyataan untuk mengalihkan semua dananya dari Bank Syariah Indonesia kepada bank-bank syariah lain yang lebih fokus dan menjangkau UMKM. Pasalnya, bank hasil merger bank-bank syariah milik bank BUMN tersebut dinilai lebih berorientasi pada korporasi dan kurang menjangkau UMKM.
(Baca Juga: 10 Usulan buat Bank Syariah Indonesia demi Kemaslahatan Umat)
Rencana Muhammadiyah tersebut menuai banyak tanggapan mengingat dana yang dimiliki organisasi tersebut jumlahnya sangat signifikan. Muhammadiyah berencana mengalihkan dana dan seluruh pembiayaan yang diterimanya kepada bank baru yang menjadi mitranya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda