Sempurnakan Kawasan Pariwisata, Menparekraf Sandi Uno Minta Dukungan 3 Menteri
Minggu, 03 Januari 2021 - 11:01 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mengupayakan adanya stimulus fiskal atau insentif untuk memperbaiki kawasan hingga akses menuju destinasi pariwisata.
Dalam rangka penyempurnaan kawasan pariwisata tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno telah berkoordinasi dengan tiga menteri terkait.
Ketiga menteri tersebut adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
( )
Bersama ketiganya, Sandi mendapatkan komitmen untuk menyempurnakan infrastruktur, khususnya akses menuju kawasan pariwisata. "Akses tersebut sangat penting untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan," kata Sandi dalam keterangannya, Sabtu (2/1/2021).
Sedangkan dari aspek kesehatan, lanjut Sandi, pihaknya bersepakat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB). "Tujuannya agar sektor pariwisata ini bisa masuk kepada kualitas aman dan nyaman untuk pariwisata berbasis medis ataupun lainnya," jelasnya.
Sementara itu terkait pariwisata berkelanjutan, pengembangan pariwisata yang dilakukan diantaranya pengembangan ecotourism di wilayah pesisir, seperti hutan mangrove atau terumbu karang.
Restorasi kedua lokasi tersebut diyakininya dapat melahirkan objek wisata sekaligus menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal.
Dalam pengembangan objek wisata itu, Kemenparekraf akan memberikan pelatihan mengenai standar pelayanan, seperti kebersihan, menjaga lingkungan hidup, pengelolaan sampah, hingga pengelolaan tur.
"Dan yang perlu kita garis bawahi adalah program cash transfer atau bantuan langsung tunai kepada para pekerja informal di sektor ini, karena kita tidak ingin mereka kehilangan penghasilan dan fokus untuk mereka bisa bertahan di tengah-tengah pandemi ini," jelas Sandi.
( )
Dia menambahkan, saat ini terdapat 30 juta lebih lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang harus diselamatkan dengan program-program yang cepat inovatif, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
Dalam rangka penyempurnaan kawasan pariwisata tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno telah berkoordinasi dengan tiga menteri terkait.
Ketiga menteri tersebut adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
( )
Bersama ketiganya, Sandi mendapatkan komitmen untuk menyempurnakan infrastruktur, khususnya akses menuju kawasan pariwisata. "Akses tersebut sangat penting untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan," kata Sandi dalam keterangannya, Sabtu (2/1/2021).
Sedangkan dari aspek kesehatan, lanjut Sandi, pihaknya bersepakat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB). "Tujuannya agar sektor pariwisata ini bisa masuk kepada kualitas aman dan nyaman untuk pariwisata berbasis medis ataupun lainnya," jelasnya.
Sementara itu terkait pariwisata berkelanjutan, pengembangan pariwisata yang dilakukan diantaranya pengembangan ecotourism di wilayah pesisir, seperti hutan mangrove atau terumbu karang.
Restorasi kedua lokasi tersebut diyakininya dapat melahirkan objek wisata sekaligus menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal.
Dalam pengembangan objek wisata itu, Kemenparekraf akan memberikan pelatihan mengenai standar pelayanan, seperti kebersihan, menjaga lingkungan hidup, pengelolaan sampah, hingga pengelolaan tur.
"Dan yang perlu kita garis bawahi adalah program cash transfer atau bantuan langsung tunai kepada para pekerja informal di sektor ini, karena kita tidak ingin mereka kehilangan penghasilan dan fokus untuk mereka bisa bertahan di tengah-tengah pandemi ini," jelas Sandi.
( )
Dia menambahkan, saat ini terdapat 30 juta lebih lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang harus diselamatkan dengan program-program yang cepat inovatif, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda