Sri Mulyani Bicara Kondisi Perempuan di Tengah Pandemi
Selasa, 05 Januari 2021 - 13:32 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan, Indonesia berada di peringkat 85 dalam Indeks Global Gender Gap , meningkat 28 peringkat dibanding tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan tren positif dari partisipasi perempuan dalam ekonomi, kesehatan, dan tingkat pendidikan.
“IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita, kalau dibagi antara laki-laki dan perempuan, perempuan lebih rendah. Ini berarti perempuan kualitas dihitung dari sisi pendidikan, kesehatan, itu masih mengalami situasi yang lebih buruk dari laki-laki," kata Menkeu Sri Mulyani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
(Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Tahun 2021 Harus Optimis )
Untuk itu, pemerintah akan terus berupaya untuk makin meningkatkan peran perempuan agar tidak hanya ekonomi serta produktivitas negara membaik, tetapi juga kualitas hidup keluarga serta anak-anak Indonesia akan ikut meningkat.
"Kita akan terus membantu para perempuan dalam meningkatkan ekonomi," jelasnya.
(Baca Juga: Duh, Pekerjaan Sama, Sri Mulyani Sebut Upah Perempuan Lebih Rendah dari Pria )
Dia menambahkan, salah satu program pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta rumah tangga. Menurut Sri Mulyani, program tersebut diterima lebih dari 90% perempuan sebagai kepala keluarga.
"Kalau kita diberikan dana ini tergantung dari jumlah anggota keluarganya untuk menyekolahkan anaknya, untuk bisa melakukan imunisasi, ibu hamil, maka uang itu harus dipegang oleh perempuan," tandasnya.
“IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita, kalau dibagi antara laki-laki dan perempuan, perempuan lebih rendah. Ini berarti perempuan kualitas dihitung dari sisi pendidikan, kesehatan, itu masih mengalami situasi yang lebih buruk dari laki-laki," kata Menkeu Sri Mulyani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
(Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Tahun 2021 Harus Optimis )
Untuk itu, pemerintah akan terus berupaya untuk makin meningkatkan peran perempuan agar tidak hanya ekonomi serta produktivitas negara membaik, tetapi juga kualitas hidup keluarga serta anak-anak Indonesia akan ikut meningkat.
"Kita akan terus membantu para perempuan dalam meningkatkan ekonomi," jelasnya.
(Baca Juga: Duh, Pekerjaan Sama, Sri Mulyani Sebut Upah Perempuan Lebih Rendah dari Pria )
Dia menambahkan, salah satu program pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta rumah tangga. Menurut Sri Mulyani, program tersebut diterima lebih dari 90% perempuan sebagai kepala keluarga.
"Kalau kita diberikan dana ini tergantung dari jumlah anggota keluarganya untuk menyekolahkan anaknya, untuk bisa melakukan imunisasi, ibu hamil, maka uang itu harus dipegang oleh perempuan," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda