Duh, Pekerjaan Sama, Sri Mulyani Sebut Upah Perempuan Lebih Rendah dari Pria
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan bagi partisipasi perempuan, baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Lantaran masih banyak upah perempuan dibayar kecil dibandingkan pria.
"Kalau dihitung dari sisi jumlah upahnya, untuk pekerjaan sama, perempuan dibayar lebih rendah dari laki-laki,” ujar Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
(Baca Juga: Tahun Ini 47 Juta Perempuan di Dunia Akan Jatuh Miskin )
Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 bagi perempuan jauh lebih berat. Perempuan, khususnya kelompok tenaga kerja, dihadapkan pada beban ganda selama di bekerja dari rumah alias work from home (WFH).
"Mereka perempuan harus menghadapi WFH dengan tetap mengurusi pekerjaan rumah, membantu anak-anak sekolah melalui Internet. Ini tidak pernah dilakukan sebelumnya, karena beban mereka sangat banyak," jelasnya.
Lalu, konstribusi perempuan juga tampak di bidang UMKM. Dari data yang jadi acuan Sri Mulyani, sebesar 53,7 UMKM dimiliki perempuan.
(Baca Juga: Demi Ngurus Rumah Tangga, Banyak Perempuan Ogah Cari Kerja )
Hal ini, berkonstribusi pada pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61% , investasi 60% dan ekspor 14,4%. "Kekuatan inilah yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.
"Kalau dihitung dari sisi jumlah upahnya, untuk pekerjaan sama, perempuan dibayar lebih rendah dari laki-laki,” ujar Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
(Baca Juga: Tahun Ini 47 Juta Perempuan di Dunia Akan Jatuh Miskin )
Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 bagi perempuan jauh lebih berat. Perempuan, khususnya kelompok tenaga kerja, dihadapkan pada beban ganda selama di bekerja dari rumah alias work from home (WFH).
"Mereka perempuan harus menghadapi WFH dengan tetap mengurusi pekerjaan rumah, membantu anak-anak sekolah melalui Internet. Ini tidak pernah dilakukan sebelumnya, karena beban mereka sangat banyak," jelasnya.
Lalu, konstribusi perempuan juga tampak di bidang UMKM. Dari data yang jadi acuan Sri Mulyani, sebesar 53,7 UMKM dimiliki perempuan.
(Baca Juga: Demi Ngurus Rumah Tangga, Banyak Perempuan Ogah Cari Kerja )
Hal ini, berkonstribusi pada pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61% , investasi 60% dan ekspor 14,4%. "Kekuatan inilah yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.
(akr)