January Effect Belum Kelar, IHSG Masih Bisa Menguat Lagi
Selasa, 05 Januari 2021 - 17:00 WIB
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% ke level 6.137,34 pada penutupan perdagangan Selasa 5 Januari 2021. Saham di sektor perkebunan jadi faktor penguat pergerakan IHSG hari ini yang ditopang kenaikan harga crude palm oil (CPO). ( Baca juga:La Nina Bisa Bikin Saham Sektor Perkebunan Melesat )
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.073,41 hingga 6.145,61. Analis PT Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sejak akhir tahun investor masih melakukan profit taking mengingat pada penutupan akhir tahun IHSG gagal melewati level 6.000. Namun pada perdagangan hari ini dinilai lebih stabil secara teknikal dan sudah terbentuk di level 6.100.
"Ini masih ada lanjutan penguatan sampai Januari nanti yang mana kita tahu sebagai January effect," ujarnya pada closing market IDX Channel, Selasa (5/1/2021).
Menurut dia, banyak sentimen positif yang mendorong IHSG mengalami kenaikan seperti vaksinasi dan penguatan rupiah. "Ada beberapa sinyal positif yang bisa menopang IHSG. Jadi untuk koreksi sebenarnya harus dijadikan momentum untuk pembelian," imbuhnya.
Dia menambahkan, untuk saham emiten perkebunan bisa mengambil momentum dengan penguatan harga CPO yang sudah menembus level tertinggi sejak 2011. Adapun rekomendasi saham perkebunan yang bisa menjadi pilihan LSIP dan AALI. ( Baca juga:Sidang Praperadilan Habib Rizieq, Polisi Sebutkan Poin-Poin Penghasutan )
"Memang kalau kinerja kita masih belum tahu tetapi kalau harga CPO terlalu tinggi, apakah untuk ekspor impor akan menjadi terbatas atau tidak karena bahan baku. Cuma untuk sentimen pergerakan harga saham ini bagus," tuturnya.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.073,41 hingga 6.145,61. Analis PT Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sejak akhir tahun investor masih melakukan profit taking mengingat pada penutupan akhir tahun IHSG gagal melewati level 6.000. Namun pada perdagangan hari ini dinilai lebih stabil secara teknikal dan sudah terbentuk di level 6.100.
"Ini masih ada lanjutan penguatan sampai Januari nanti yang mana kita tahu sebagai January effect," ujarnya pada closing market IDX Channel, Selasa (5/1/2021).
Menurut dia, banyak sentimen positif yang mendorong IHSG mengalami kenaikan seperti vaksinasi dan penguatan rupiah. "Ada beberapa sinyal positif yang bisa menopang IHSG. Jadi untuk koreksi sebenarnya harus dijadikan momentum untuk pembelian," imbuhnya.
Dia menambahkan, untuk saham emiten perkebunan bisa mengambil momentum dengan penguatan harga CPO yang sudah menembus level tertinggi sejak 2011. Adapun rekomendasi saham perkebunan yang bisa menjadi pilihan LSIP dan AALI. ( Baca juga:Sidang Praperadilan Habib Rizieq, Polisi Sebutkan Poin-Poin Penghasutan )
"Memang kalau kinerja kita masih belum tahu tetapi kalau harga CPO terlalu tinggi, apakah untuk ekspor impor akan menjadi terbatas atau tidak karena bahan baku. Cuma untuk sentimen pergerakan harga saham ini bagus," tuturnya.
(uka)
tulis komentar anda