Hipmi: Trade Remedies Itu Wajar dan Biasa

Rabu, 06 Januari 2021 - 06:46 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Tuduhan trade remedies negara mitra dagang kepada Indonesia sudah terjadi sejak 25 tahun terakhir ini. Secara akumulasi, tercatat ada ratusan kasus yang dituduhkan kepada Indonesia.

India merupakan negara paling intens yang melakukan investigasi terkait tuduhan kasus tersebut. Bahkan, jumlah tuduhan yang ditujukan kepada Indonesia mencapai 63 kasus. ( Baca juga:Dituduh Lakukan Trade Remedies, RI Bisa Kehilangan Rp20 Triliun )

Ketua BPP HIPMI Bid. Keuangan dan Perbankan Ajib Hamdani mengatakan, untuk komoditas sektor baja dan tekstil, Indonesia mempunyai komparasi yang bagus dibandingkan AS dan india. Hal tersebut lantaran di Indonesia tenaga kerjanya masih rendah sehingga produk tekstil bisa sangat bersaing dengan negara lain.



"Kondisi seperti ini yang kemudian membuat Indonesia punya keunggulan-keunggulan dan tentunya negara lain ingin membuat kebijakan yang melindungi industri dalam negerinya," ujar Ajib secara virtual di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

Dari sisi pengusaha, trade remedies adalah wajar dan meningkat pada tahun 2020 karena terjadi pergeseran ekonomi maupun kemampuan produksi masing-masing negara sehingga dengan adanya trade remedies ini menjadi suatu hal yang biasa.

"Tinggal bagaimana Indonesia mendorong industri dalam negeri agar terus bisa bersaing walau menghadapi trade remedies dari negara mitra dagang, "katanya.

Selain itu secara umum, Indonesia juga masih mempunyai neraca dagang yang positif dibandingkan negara AS dan India.

Dalam kebijakan trade remedies ini, diatur dan dinavigasi oleh WTO agreement yang pada prinsipnya semua negara dapat melindungi industri dalam negerinya, mana kala terjadi lonjakan impor. Artinya, impor barang yang masuk ke negara tersebut mengandung harga dumping atau harganya mengandung subsidi. ( Baca juga:Dramatis Detik-detik Kecelakaan yang Menewaskan Chacha Trio Macan saat Terekam Video Amatir )

Dia juga menyebut negara yang mempunyai comparative advantage rendah dan neraca dagang yang negatif, cenderung akan lebih agresif membuat langkah trade remedies.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More