Panglima TNI & Budi Karya Akan Pimpin Langsung Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182
Minggu, 10 Januari 2021 - 09:19 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan memimpin langsung pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Budi menyebut, pencarian para korban merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di mana, Kepala Negara meminta agar proses tersebut dilakukan secara maksimal. Sedangkan tim akan menggunakan KRI Ciptadi dan KRI Bontang yang dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pukul 09.00 WIB. "Hari ini kami bersama Panglima (TNI) dan Basarnas akan menuju ke lokasi dan ini semua atas permintaan Pak Presiden kemarin pukul 17.00, menginstruksikan bahwa pencarian dilakukan secara maksimal," ujar Budi, di Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito membeberkan kronologi pesawat Sriwijaya Air hilang kontak di sekitar Pulau Laki. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu terakhir komunikasi sekitar pukul 14.47 WIB. "Kami menerima informasi dari ATC 14.55 WIB. Pesawat take off 14.36 WIB lalu 14.39 masih komunikasi. Kemudian pukul 14.47 WIB sudah tidak bisa komunikasi," kata Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.
Bagus mengatakan saat personel Basarnas sedang menuju lokasi titik terakhir pesawat itu hilang kontak. Namun belum diketahui penyebab pesawat itu hilang kontak. "Penyebab belum tahu, kami sedang menuju lokasi titik bersama unsur lain. Penyebabnya kami belum tahu ya," kata dia.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan pesawat tersebut hilang sekitar satu jam setelah take off. "Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata dia.
Kemenhub, kata Novie, terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi peristiwa itu. Berdasarkan data Flight Radar, pesawat tersebut hilang kontak tak lama setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta dan tak ada komunikasi saat berada di Perairan Kepulauan Seribu.
Di mana, Kepala Negara meminta agar proses tersebut dilakukan secara maksimal. Sedangkan tim akan menggunakan KRI Ciptadi dan KRI Bontang yang dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pukul 09.00 WIB. "Hari ini kami bersama Panglima (TNI) dan Basarnas akan menuju ke lokasi dan ini semua atas permintaan Pak Presiden kemarin pukul 17.00, menginstruksikan bahwa pencarian dilakukan secara maksimal," ujar Budi, di Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito membeberkan kronologi pesawat Sriwijaya Air hilang kontak di sekitar Pulau Laki. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu terakhir komunikasi sekitar pukul 14.47 WIB. "Kami menerima informasi dari ATC 14.55 WIB. Pesawat take off 14.36 WIB lalu 14.39 masih komunikasi. Kemudian pukul 14.47 WIB sudah tidak bisa komunikasi," kata Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.
Bagus mengatakan saat personel Basarnas sedang menuju lokasi titik terakhir pesawat itu hilang kontak. Namun belum diketahui penyebab pesawat itu hilang kontak. "Penyebab belum tahu, kami sedang menuju lokasi titik bersama unsur lain. Penyebabnya kami belum tahu ya," kata dia.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan pesawat tersebut hilang sekitar satu jam setelah take off. "Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata dia.
Kemenhub, kata Novie, terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi peristiwa itu. Berdasarkan data Flight Radar, pesawat tersebut hilang kontak tak lama setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta dan tak ada komunikasi saat berada di Perairan Kepulauan Seribu.
(nng)
tulis komentar anda