Deretan Kecelakaan Pesawat Paling Tragis di Tanah Air Sejak 1997 Silam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hilangnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak membawa duka yang sangat mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Indonesia. Pesawat Sriwijaya PK-CLC dengan nomor SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak dan diduga jatuh di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2020).
Ada sejumlah kecelakaan pesawat mengerikan yang terjadi di Indonesia. Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut 6 kecelakaan mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia:
1. Garuda Indonesia Tahun 1997
Pada Jumat 26 September 1997, kawasan Sumatera diliputi kabut asap akibat kebakaran asap, termasuk beberapa wilayah di Sumatera Utara. Kondisi ini membuat penerbangan terganggu. Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 152 bernasib nahas. Airbus A300-B4 celaka di langit Sibolangit saat hendak mendarat, di mana saat itu langit diselimuti kabut asap.
Pesawat menabrak tebing yang nyaris 90 derajat di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pesawat tersebut hancur, patah dan terbakar. Seluruh penumpang berjumlah 222 orang. Tercatat pula, penumpang asing asal Amerika Serikat, Belanda, dan Jepang. Selain itu, 12 awak pesawat tak ada yang selamat. Sebagian jasad korban yang identitasnya tak dikenali dimakamkan di Monumen Membramo, Medan.
Lalu, Garuda Indonesia Penerbangan 865 dengan rute dari Fukuoka, Jepang menuju Jakarta menjadi kecelakaan terparah dan sempat mencoreng industri penerbangan Indonesia. Ketika hendak lepas landas, pesawat meluncur keluar ujung landasan, mengakibatkan pesawat meledak dan terbakar, menewaskan 3 dari 275 penumpang seketika.
2. Silk Air Tahun 1997
Pada 19 Desember 1997, pesawat SilkAir MI185 jatuh ke Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Sebanyak 104 orang di dalamnya -- 97 penumpang dan 7 awak pesawat tewas. Tak ada jasad yang berhasil ditemukan utuh. Penyebab kecelakaan juga masih menjadi misteri hingga saat ini.
SilkAir MI185 terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura. Dari ketinggian 12.000 kaki atau 3.700 meter, pesawat jatuh menghujam, dalam posisi nyaris vertikal. Belum lagi membentur bumi, sejumlah bagian termasuk sebagian besar ekor mulai terpisah dari badan pesawat karena kekuatan yang ditimbulkan dari kecepatan yang mendekati supersonik. Beberapa detik kemudian, burung besi itu jatuh ke Sungai Musi.
Ada sejumlah kecelakaan pesawat mengerikan yang terjadi di Indonesia. Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut 6 kecelakaan mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia:
1. Garuda Indonesia Tahun 1997
Pada Jumat 26 September 1997, kawasan Sumatera diliputi kabut asap akibat kebakaran asap, termasuk beberapa wilayah di Sumatera Utara. Kondisi ini membuat penerbangan terganggu. Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 152 bernasib nahas. Airbus A300-B4 celaka di langit Sibolangit saat hendak mendarat, di mana saat itu langit diselimuti kabut asap.
Pesawat menabrak tebing yang nyaris 90 derajat di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pesawat tersebut hancur, patah dan terbakar. Seluruh penumpang berjumlah 222 orang. Tercatat pula, penumpang asing asal Amerika Serikat, Belanda, dan Jepang. Selain itu, 12 awak pesawat tak ada yang selamat. Sebagian jasad korban yang identitasnya tak dikenali dimakamkan di Monumen Membramo, Medan.
Lalu, Garuda Indonesia Penerbangan 865 dengan rute dari Fukuoka, Jepang menuju Jakarta menjadi kecelakaan terparah dan sempat mencoreng industri penerbangan Indonesia. Ketika hendak lepas landas, pesawat meluncur keluar ujung landasan, mengakibatkan pesawat meledak dan terbakar, menewaskan 3 dari 275 penumpang seketika.
2. Silk Air Tahun 1997
Pada 19 Desember 1997, pesawat SilkAir MI185 jatuh ke Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Sebanyak 104 orang di dalamnya -- 97 penumpang dan 7 awak pesawat tewas. Tak ada jasad yang berhasil ditemukan utuh. Penyebab kecelakaan juga masih menjadi misteri hingga saat ini.
SilkAir MI185 terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura. Dari ketinggian 12.000 kaki atau 3.700 meter, pesawat jatuh menghujam, dalam posisi nyaris vertikal. Belum lagi membentur bumi, sejumlah bagian termasuk sebagian besar ekor mulai terpisah dari badan pesawat karena kekuatan yang ditimbulkan dari kecepatan yang mendekati supersonik. Beberapa detik kemudian, burung besi itu jatuh ke Sungai Musi.