Ekspor April Turun 13,33% Jadi USD12,19 Miliar
Jum'at, 15 Mei 2020 - 10:00 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ekspor bulan April 2020 mencapai USD12,19 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 13,33% dibandingkan Maret 2020 yang sebesar USD14,07 miliar (month to month/mtm).
Sementara, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, juga mengalami penurunan sebesar 7,02% (year on ear/yoy). Tercatat, angka ekspor pada April 2019 mencapai USD13,11 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan turunnya angka ekspor disebabkan oleh turunnya angka ekspor migas dan nonmigas. Untuk ekspor migas mencatatkan penurunan sebesar 6,55% dari USD650 juta menjadi USD610 juta (month to month).
Sementara untuk ekspor migas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun 17,70%. Sebab pada April 2019 ekspor migas mencapai USD740 juta.
Sementara ekspor nonmigas justru jatuh lebih dalam lagi, sebab jika dibandingkan Maret 2020 anjlok 13,66% dari USD l13,41 miliar menjadi USD11,58 miliar (mtm). Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun tipis yakni sebesar 6,38%.
"Kalau kita lihat penyebabnya ekspor migas kita turun 6,55% dan ekspor nonmigas kita juga turun 13,66%," ujar Suhariyanto dalam teleconference, Jumat (15/5/2020)
(Baca Juga: Ekspor April Turun 7,02% Jadi USD12,19 Miliar)
Menurut pria yang akrab dipanggil Kecuk ini, penurunan ekspor migas ini diaebabkan adanya penurunan harga minyak mentah dunia. Selain itu, pada April 2020 juga tidak ada ekspor minyak mentah.
"Khusus untuk migas ini catatannya pada April 2020 tidak ada ekspor minyak mentah, sementara nilai hasil minyaknya volumenya naik 20,4%. Tapi karena harga minyak yang turun tajam itu yang menyebabkan turun 1,81%," jelasnya.
Sementara, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, juga mengalami penurunan sebesar 7,02% (year on ear/yoy). Tercatat, angka ekspor pada April 2019 mencapai USD13,11 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan turunnya angka ekspor disebabkan oleh turunnya angka ekspor migas dan nonmigas. Untuk ekspor migas mencatatkan penurunan sebesar 6,55% dari USD650 juta menjadi USD610 juta (month to month).
Sementara untuk ekspor migas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun 17,70%. Sebab pada April 2019 ekspor migas mencapai USD740 juta.
Sementara ekspor nonmigas justru jatuh lebih dalam lagi, sebab jika dibandingkan Maret 2020 anjlok 13,66% dari USD l13,41 miliar menjadi USD11,58 miliar (mtm). Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun tipis yakni sebesar 6,38%.
"Kalau kita lihat penyebabnya ekspor migas kita turun 6,55% dan ekspor nonmigas kita juga turun 13,66%," ujar Suhariyanto dalam teleconference, Jumat (15/5/2020)
(Baca Juga: Ekspor April Turun 7,02% Jadi USD12,19 Miliar)
Menurut pria yang akrab dipanggil Kecuk ini, penurunan ekspor migas ini diaebabkan adanya penurunan harga minyak mentah dunia. Selain itu, pada April 2020 juga tidak ada ekspor minyak mentah.
"Khusus untuk migas ini catatannya pada April 2020 tidak ada ekspor minyak mentah, sementara nilai hasil minyaknya volumenya naik 20,4%. Tapi karena harga minyak yang turun tajam itu yang menyebabkan turun 1,81%," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda