Konsumen Optimistis Kegiatan Investasi Meningkat di Semester I-2021
Rabu, 13 Januari 2021 - 10:50 WIB
JAKARTA - Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, pada triwulan IV-2020 realisasi investasi menurun dengan saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar -1,48%, terkontraksi lebih dalam dari triwulan sebelumnya dengan SBT sebesar -1,27%.
Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan realisasi kegiatan investasi pada triwulan IV-2020 terindikasi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian dengan SBT 2,19% meski masih tercatat positif. "Sementara itu, sektor lainnya mengalami perbaikan kinerja investasi sehingga menjaga SBT tidak turun lebih dalam," kata Erwin di Jakarta, Rabu (13/1/2021). ( Baca juga:Ada Imlek dan Lebaran, BI Prediksi 6 Bulan ke Depan Penjualan Naik )
Pada triwulan I-2021, responden terindikasi lebih optimistis yang tecermin dari perkiraan investasi yang tumbuh positif dengan SBT sebesar 3,58%. Optimisme itu didorong pertumbuhan positif pada mayoritas sektor, dengan SBT tertinggi pada sektor pertambangan dan penggalian (SBT 2,71%), keuangan, real estate dan jasa perusahaan (SBT 1,16%), serta pertanian, perkebunan, peternakan, Kehutanan & Perikanan (SBT 0,32%).
Secara semesteran, sambung dia, hasil SKDU menunjukkan jumlah pelaku usaha yang melakukan kegiatan investasi pada semester II-2020 lebih tinggi dibandingkan jumlah pada semester I-2020, meski lebih rendah dibandingkan semester II-2019.
Persentase responden SKDU yang menyatakan melakukan kegiatan investasi pada semester II-2020 tercatat sebesar 16,98%, lebih tinggi dibandingkan semester sebelumnya yang mencapai 13,68%.
Dari sisi nilai investasi, hasil SKDU mengindikasikan peningkatan nilai yang cukup signifikan dari saldo bersih nilai investasi pada semester II-2020 sebesar 41,48%, lebih tinggi dari 8,70% pada semester I-2020.
Dia melanjutkan berdasarkan bentuknya, responden yang melakukan investasi pada semester II-2020 merealisasikannya dalam bentuk mesin dan bangunan/pabrik dengan persentase masing-masing sebesar 32,46% dan 26,64%. ( Baca juga:Divaksin Covid-19, Jokowi: Tidak Terasa Sama Sekali )
"Sebagian besar responden menyatakan bahwa investasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk investasi baru (47,40%) dan investasi baru dan penggantian (34,80%)," ujarnya.
Sementara itu pada semester I-2021, responden lebih optimistis terhadap masa mendatang sehingga persentase jumlah responden yang berencana melakukan kegiatan investasi tercatat sebesar 23,01%, atau meningkat dibandingkan semester sebelumnya.
Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan realisasi kegiatan investasi pada triwulan IV-2020 terindikasi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian dengan SBT 2,19% meski masih tercatat positif. "Sementara itu, sektor lainnya mengalami perbaikan kinerja investasi sehingga menjaga SBT tidak turun lebih dalam," kata Erwin di Jakarta, Rabu (13/1/2021). ( Baca juga:Ada Imlek dan Lebaran, BI Prediksi 6 Bulan ke Depan Penjualan Naik )
Pada triwulan I-2021, responden terindikasi lebih optimistis yang tecermin dari perkiraan investasi yang tumbuh positif dengan SBT sebesar 3,58%. Optimisme itu didorong pertumbuhan positif pada mayoritas sektor, dengan SBT tertinggi pada sektor pertambangan dan penggalian (SBT 2,71%), keuangan, real estate dan jasa perusahaan (SBT 1,16%), serta pertanian, perkebunan, peternakan, Kehutanan & Perikanan (SBT 0,32%).
Secara semesteran, sambung dia, hasil SKDU menunjukkan jumlah pelaku usaha yang melakukan kegiatan investasi pada semester II-2020 lebih tinggi dibandingkan jumlah pada semester I-2020, meski lebih rendah dibandingkan semester II-2019.
Persentase responden SKDU yang menyatakan melakukan kegiatan investasi pada semester II-2020 tercatat sebesar 16,98%, lebih tinggi dibandingkan semester sebelumnya yang mencapai 13,68%.
Dari sisi nilai investasi, hasil SKDU mengindikasikan peningkatan nilai yang cukup signifikan dari saldo bersih nilai investasi pada semester II-2020 sebesar 41,48%, lebih tinggi dari 8,70% pada semester I-2020.
Dia melanjutkan berdasarkan bentuknya, responden yang melakukan investasi pada semester II-2020 merealisasikannya dalam bentuk mesin dan bangunan/pabrik dengan persentase masing-masing sebesar 32,46% dan 26,64%. ( Baca juga:Divaksin Covid-19, Jokowi: Tidak Terasa Sama Sekali )
"Sebagian besar responden menyatakan bahwa investasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk investasi baru (47,40%) dan investasi baru dan penggantian (34,80%)," ujarnya.
Sementara itu pada semester I-2021, responden lebih optimistis terhadap masa mendatang sehingga persentase jumlah responden yang berencana melakukan kegiatan investasi tercatat sebesar 23,01%, atau meningkat dibandingkan semester sebelumnya.
(uka)
tulis komentar anda