Bio Farma Produksi Vaksin Merah Putih di Kuartal III-2021
Kamis, 14 Januari 2021 - 12:25 WIB
JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menargetkan vaksin merah putih akan diproduksi pada kuartal III-2021 mendatang. Target itu akan dilakukan jika bibit vaksin Merah Putih sudah diserahkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Rencananya, pada kuartal I-2021, Eijkman akan menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada Bio Farma. Saat ini, pengembangan vaksin Merah Putih sudah mencapai kemajuan 60% dari skala laboratorium.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, produksi vaksin Merah Putih selain sebagai upaya menekan infeksi Covid-19, juga untuk menjaga kemandirian dan ketahanan kesehatan di Indonesia.
( )
"Seperti yang disampaikan Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) tadi, rencana kalau dari Lembaga Eijkman ini bisa sampai di kita pada kuartal I-2021 ini, kita proses berupa karakterisasi, uji klinis, dan sebagainnya. Kalau semuanya berjalan lancar, kami berharap di kuartal III-2021 kita sudah bisa memproduksi vaksin Merah Putih ini sebagai bagian dari kemandirian kesehatan di Indonesia," ujar dia dalam RDP bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1/2021).
Pemerintah tengah berupaya agar ketergantungan bahan baku vaksin dan vaksin jadi secara perlahan akan dikurangi. Di tengah pandemi Covid-19, ketergantungan impor bahan baku farmasi dan vaksin jadi membuat Indonesia kesulitan melakukan supply atau menyediakan kepada masyarakat jika stok vaksin Covid-19, hasil kerja sama dengan produsen luar negeri, berkurang.
( )
Honesti menyebut, untuk vaksin Sinovac saja, pihaknya belum bisa memproyeksikan akan bertahan berapa lama. "Jadi seperti yang diinformasikan kemarin kita juga belum tahu vaksin ini akan bertahan berapa lama, sehingga kita membutuhkan ketahanan dalam negeri agar kita tidak bergantung lagi ke barang-barang impor. Pengalaman kita selama pandemi ini kebergantungan yang sangat tinggi itu juga membuat kita susah untuk mendapatkan supply," kata dia.
Dengan demikian, produksi vaksin Merah Putih adalah satu keharusan yang dilakukan pemerintah. Bio Farma pun optimistis dengan adanya vaksin Merah Putih akan mampu menekan impor bahan baku vaksin dan vaksin jadi di Tanah Air. "Ini kami optimis, harapan dari pemerintah bahwa adanya kemandirian kesehatan Indonesia ini bisa kita perbaiki ke depannnya," ujar Honesti.
Rencananya, pada kuartal I-2021, Eijkman akan menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada Bio Farma. Saat ini, pengembangan vaksin Merah Putih sudah mencapai kemajuan 60% dari skala laboratorium.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, produksi vaksin Merah Putih selain sebagai upaya menekan infeksi Covid-19, juga untuk menjaga kemandirian dan ketahanan kesehatan di Indonesia.
( )
"Seperti yang disampaikan Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) tadi, rencana kalau dari Lembaga Eijkman ini bisa sampai di kita pada kuartal I-2021 ini, kita proses berupa karakterisasi, uji klinis, dan sebagainnya. Kalau semuanya berjalan lancar, kami berharap di kuartal III-2021 kita sudah bisa memproduksi vaksin Merah Putih ini sebagai bagian dari kemandirian kesehatan di Indonesia," ujar dia dalam RDP bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1/2021).
Pemerintah tengah berupaya agar ketergantungan bahan baku vaksin dan vaksin jadi secara perlahan akan dikurangi. Di tengah pandemi Covid-19, ketergantungan impor bahan baku farmasi dan vaksin jadi membuat Indonesia kesulitan melakukan supply atau menyediakan kepada masyarakat jika stok vaksin Covid-19, hasil kerja sama dengan produsen luar negeri, berkurang.
( )
Honesti menyebut, untuk vaksin Sinovac saja, pihaknya belum bisa memproyeksikan akan bertahan berapa lama. "Jadi seperti yang diinformasikan kemarin kita juga belum tahu vaksin ini akan bertahan berapa lama, sehingga kita membutuhkan ketahanan dalam negeri agar kita tidak bergantung lagi ke barang-barang impor. Pengalaman kita selama pandemi ini kebergantungan yang sangat tinggi itu juga membuat kita susah untuk mendapatkan supply," kata dia.
Dengan demikian, produksi vaksin Merah Putih adalah satu keharusan yang dilakukan pemerintah. Bio Farma pun optimistis dengan adanya vaksin Merah Putih akan mampu menekan impor bahan baku vaksin dan vaksin jadi di Tanah Air. "Ini kami optimis, harapan dari pemerintah bahwa adanya kemandirian kesehatan Indonesia ini bisa kita perbaiki ke depannnya," ujar Honesti.
(ind)
tulis komentar anda