Top! Surplus Neraca Dagang Tertinggi Sejak 9 Tahun Terakhir
Jum'at, 15 Januari 2021 - 13:56 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan surplus neraca dagang sepanjang 2020 sebesar USD21,7 miliar merupakan yang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Capaian itu tertinggi setelah 2011 yang saat itu mencatatkan surplus sebesar USD26,06 miliar.
Sebagai informasi, bulan Desember 2020 surplus mencapai USD2,1 miliar. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang pada periode yang sama mengalami defisit USD3,59 miliar.
"Kalau melacak ke belakang, surplus neraca perdagangan tahun 2020 ini tertinggi sejak 2011, di mana pada 2011 itu surplusnya USD26,06 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1/2021).
Dia menjelaskan, surplus tersebut didapatkan karena nilai ekspor selama 2020 mencapai USD163,31 miliar. Angka ini turun 2,61% dibandingkan 2019 yang mencapai USD167,68 miliar. Sedangkan untuk impor selama tahun lalu mencapai USD141,57 miliar. "Angka ini turun 17,34% dibandingkan 2019 yang sebesar USD171,38 miliar," bebernya.
Terhadap mitra dagang, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus terbesar secara berurutan terhadap Amerika Serikat (AS) sebesar USD1,23 miliar, disusul India yang surplus USD866,3 juta, dan Filipina yang surplus USD468,9 juta.
Sementara, neraca dagang Indonesia masih mengalami defisit terhadap sejumlah negara, yakni China sebesar USD1,12 miliar, Australia USD260,2 juta, dan Brasil USD203,3 juta.
Sebagai informasi, bulan Desember 2020 surplus mencapai USD2,1 miliar. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang pada periode yang sama mengalami defisit USD3,59 miliar.
"Kalau melacak ke belakang, surplus neraca perdagangan tahun 2020 ini tertinggi sejak 2011, di mana pada 2011 itu surplusnya USD26,06 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1/2021).
Dia menjelaskan, surplus tersebut didapatkan karena nilai ekspor selama 2020 mencapai USD163,31 miliar. Angka ini turun 2,61% dibandingkan 2019 yang mencapai USD167,68 miliar. Sedangkan untuk impor selama tahun lalu mencapai USD141,57 miliar. "Angka ini turun 17,34% dibandingkan 2019 yang sebesar USD171,38 miliar," bebernya.
Terhadap mitra dagang, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus terbesar secara berurutan terhadap Amerika Serikat (AS) sebesar USD1,23 miliar, disusul India yang surplus USD866,3 juta, dan Filipina yang surplus USD468,9 juta.
Sementara, neraca dagang Indonesia masih mengalami defisit terhadap sejumlah negara, yakni China sebesar USD1,12 miliar, Australia USD260,2 juta, dan Brasil USD203,3 juta.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda