Ekonomi Indonesia Diproyeksi Tembus 6% pada Tahun 2021
Selasa, 19 Januari 2021 - 02:50 WIB
JAKARTA - Laporan Global Focus – Economic Outlook 2021 merilis bahwa tahun 2021 akan berpusat pada bagaimana upaya dunia untuk bisa pulih dari guncangan akibat Covid-19 yang merupakan fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern.
Pemerintah dan pihak swasta sama-sama merasakan dampak negatif yang cukup hebat pada neraca mereka, yang kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun untuk memperbaikinya.
( )
Global Head, Research & Chief Strategist, Standard Chartered, Edward Lee mengatakan, ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 6% di 2021 setelah mengalami kontraksi 1,7% di 2020, meskipun kenaikan penyebaran virus yang cukup tajam dan pengetatan pergerakan penduduk kembali saat ini memberikan tantangan pada pemulihan ekonomi. Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 diprediksi di angka 5%.
“Mobilitas yang lebih baik sejalan dengan pemberian vaksin dalam skala besar, kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, serta efek dasar yang rendah kemungkinan akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021," kata Lee di Jakarta, Senin (18/1/2021).
Meskipun demikian, lanjut Lee, pengetatan kembali pembatasan pergerakan masyarakat berpotensi mempengaruhi kecepatan pemulihan ekonomi. Secara keseluruhan pihaknya melihat dampak ekonomi yang lebih kecil dibandingkan tahun lalu sejalan dengan pembatasan yang lebih lunak, kondisi global yang lebih baik, dan membaiknya adaptasi masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.
( )
"Kami mengharapkan pemulihan yang lebih berarti terjadi di semester kedua 2021 dan di tahun 2022 karena peluncuran dan distribusi vaksin akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan melepaskan permintaan yang terpendam di sektor-sektor yang terpuruk seperti pariwisata, perdagangan dan transportasi,” tuturnya.
Pemerintah dan pihak swasta sama-sama merasakan dampak negatif yang cukup hebat pada neraca mereka, yang kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun untuk memperbaikinya.
( )
Global Head, Research & Chief Strategist, Standard Chartered, Edward Lee mengatakan, ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 6% di 2021 setelah mengalami kontraksi 1,7% di 2020, meskipun kenaikan penyebaran virus yang cukup tajam dan pengetatan pergerakan penduduk kembali saat ini memberikan tantangan pada pemulihan ekonomi. Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 diprediksi di angka 5%.
“Mobilitas yang lebih baik sejalan dengan pemberian vaksin dalam skala besar, kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, serta efek dasar yang rendah kemungkinan akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021," kata Lee di Jakarta, Senin (18/1/2021).
Meskipun demikian, lanjut Lee, pengetatan kembali pembatasan pergerakan masyarakat berpotensi mempengaruhi kecepatan pemulihan ekonomi. Secara keseluruhan pihaknya melihat dampak ekonomi yang lebih kecil dibandingkan tahun lalu sejalan dengan pembatasan yang lebih lunak, kondisi global yang lebih baik, dan membaiknya adaptasi masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.
( )
"Kami mengharapkan pemulihan yang lebih berarti terjadi di semester kedua 2021 dan di tahun 2022 karena peluncuran dan distribusi vaksin akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan melepaskan permintaan yang terpendam di sektor-sektor yang terpuruk seperti pariwisata, perdagangan dan transportasi,” tuturnya.
(ind)
tulis komentar anda