Stanchart Prediksi Ekonomi Global Bakal Tumbuh 4,8% di 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Standard Chartered (Stanchart) memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global berada di kisaran 4,8% pada tahun 2021, atau membaik dari kontraksi 3,8% pada tahun 2020. Walaupun perkiraan pertumbuhan 4,8% jauh di atas pertumbuhan rata-rata global selama 10 tahun terakhir (3,7%), pemulihan yang diharapkan tahun ini tidak sepenuhnya akan menutup kesenjangan yang diciptakan oleh krisis Covid-19.
Custer CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines) Andrew Chia memperkirakan pertumbuhan global akan normal kembali menjadi 4,0% pada tahun 2022. Hal ini secara kasar sejalan dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 3,7% dalam 10 tahun terakhir dan merupakan peningkatan dari 2019 (2,9%). ( Baca juga:Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Global 2021 Masih Seret, Hanya Tumbuh 4% )
"Bank sentral di seluruh dunia kemungkinan besar akan mempertahankan sikap kebijakan yang akomodatif sampai pertumbuhan pulih secara lebih berkelanjutan. Bank memperkirakan pemulihan akan menguat pada paruh kedua 2021 seiring dengan peningkatan investasi," kata Andrew Chia di Jakarta, Senin (18/1/2021). ( Baca juga:Derita Petenis Australia Terbuka 2021 di Hotel Karantina )
Di luar itu, Andrew Chia menyatakan pihaknya akan mendukung program-program pemulihan ekonomi yang dilakukan Indonesia di saat pandemi. Dukungan yang dilakukannya mulai dari memberikan bantuan hingga penerbitan sukuk Hijau.
Sukuk Hijau di 2020 merupakan sukuk pertama Indonesia dengan tenor 50 tahun dan juga dalam penerbitan obligasi pemerintah USD4,2 miliar baru-baru ini. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung pemulihan ekonomi Indonesia sesauai janji kami untuk here for good,” tambah Andrew.
Custer CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines) Andrew Chia memperkirakan pertumbuhan global akan normal kembali menjadi 4,0% pada tahun 2022. Hal ini secara kasar sejalan dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 3,7% dalam 10 tahun terakhir dan merupakan peningkatan dari 2019 (2,9%). ( Baca juga:Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Global 2021 Masih Seret, Hanya Tumbuh 4% )
"Bank sentral di seluruh dunia kemungkinan besar akan mempertahankan sikap kebijakan yang akomodatif sampai pertumbuhan pulih secara lebih berkelanjutan. Bank memperkirakan pemulihan akan menguat pada paruh kedua 2021 seiring dengan peningkatan investasi," kata Andrew Chia di Jakarta, Senin (18/1/2021). ( Baca juga:Derita Petenis Australia Terbuka 2021 di Hotel Karantina )
Di luar itu, Andrew Chia menyatakan pihaknya akan mendukung program-program pemulihan ekonomi yang dilakukan Indonesia di saat pandemi. Dukungan yang dilakukannya mulai dari memberikan bantuan hingga penerbitan sukuk Hijau.
Sukuk Hijau di 2020 merupakan sukuk pertama Indonesia dengan tenor 50 tahun dan juga dalam penerbitan obligasi pemerintah USD4,2 miliar baru-baru ini. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung pemulihan ekonomi Indonesia sesauai janji kami untuk here for good,” tambah Andrew.
(uka)