Berbagi Pengalaman Hadapi Disrupsi, BP Jamsostek Luncurkan Buku The Survival of Human Capital
Sabtu, 23 Januari 2021 - 13:35 WIB
BOGOR-BP Jamsostek meluncurkan sebuah buku bertajuk “The Survival of Human Capital: Memanusiakan Manusia Memasuki Era New Normal” yang mengulas perjalanan BP Jamsostek dalam mengelola karyawan selama kurun waktu 2016-2020.
Secara simbolis buku tersebut diperkenalkan ke publik oleh Direktur Umum & SDM BP Jamsostek, Naufal Mahfudz, dalam sebuah acara peluncuran dan bedah buku yang digelar di Institut BPJS Ketenagakerjaan di Bogor, yang juga disiarkan secara daring melalui kanal youtube resmi BP Jamsostek pada hari Jum’at (22/01).
Sebagai penulis utama, Naufal menggandeng enam nama lain yang merupakan insan BP Jamsostek yaitu Harry Koeswanda, Satriyo Adi Sasongko, Tika Setiyati, Titi Prihartini, Chamdilah Chosasih dan Brian Aprinto yang merupakan sebagian dari tim pengembangan human capital di BP Jamsostek untuk ikut menorehkan buah pikirnya ke dalam buku setebal 290 halaman tersebut. (Baca juga:BPJamsostek Siapkan Rp5 Miliar Santuni Korban Sriwijaya Air)
“Melalui buku ini kami ingin berbagi pengalaman tentang perjalanan pengelolaan sumber daya manusia di BP Jamsostek yang telah berubah menjadi human capital. Banyak hal yang telah kami lakukan dalam kurun waktu 5 tahun sejak 2016-2020, di antaranya yaitu bertahan menghadapi disrupsi ganda yaitu disrupsi teknologi digital dan disrupsi pandemi Covid-19.” tutur Naufal.
Buku yang diterbitkan oleh PT Balai Pustaka (Persero) tersebut berisi delapan bab yang mendokumentasikan berbagai pengetahuan, praktek atau implementasi human capital yang diterapkan di BP Jamsostek yang didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan, keahlian dan kapabilitas yang dimiliki pegawai untuk memberikan solusi (the knowledge, skill, and capability of individual employee to provide solutions).
Pada bagian akhir buku ini juga merangkum berbagai pendapat dan opini para tokoh masyarakat baik dari kalangan pejabat pemerintah, akademisi, maupun profesional yang bersentuhan langsung dan turut serta mendukung pengembangan insan BP Jamsostek dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pekerja Indonesia dan keluarganya.
“Kami berharap buku yang akan kami sebarkan secara luas ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan pengalaman, serta menjadi penyanding dan pembanding dalam pengelolaan human capital pada organisasi atau perusahaan di Indonesia atau bahkan di Asia." tutup Naufal.
Secara simbolis buku tersebut diperkenalkan ke publik oleh Direktur Umum & SDM BP Jamsostek, Naufal Mahfudz, dalam sebuah acara peluncuran dan bedah buku yang digelar di Institut BPJS Ketenagakerjaan di Bogor, yang juga disiarkan secara daring melalui kanal youtube resmi BP Jamsostek pada hari Jum’at (22/01).
Sebagai penulis utama, Naufal menggandeng enam nama lain yang merupakan insan BP Jamsostek yaitu Harry Koeswanda, Satriyo Adi Sasongko, Tika Setiyati, Titi Prihartini, Chamdilah Chosasih dan Brian Aprinto yang merupakan sebagian dari tim pengembangan human capital di BP Jamsostek untuk ikut menorehkan buah pikirnya ke dalam buku setebal 290 halaman tersebut. (Baca juga:BPJamsostek Siapkan Rp5 Miliar Santuni Korban Sriwijaya Air)
“Melalui buku ini kami ingin berbagi pengalaman tentang perjalanan pengelolaan sumber daya manusia di BP Jamsostek yang telah berubah menjadi human capital. Banyak hal yang telah kami lakukan dalam kurun waktu 5 tahun sejak 2016-2020, di antaranya yaitu bertahan menghadapi disrupsi ganda yaitu disrupsi teknologi digital dan disrupsi pandemi Covid-19.” tutur Naufal.
Buku yang diterbitkan oleh PT Balai Pustaka (Persero) tersebut berisi delapan bab yang mendokumentasikan berbagai pengetahuan, praktek atau implementasi human capital yang diterapkan di BP Jamsostek yang didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan, keahlian dan kapabilitas yang dimiliki pegawai untuk memberikan solusi (the knowledge, skill, and capability of individual employee to provide solutions).
Pada bagian akhir buku ini juga merangkum berbagai pendapat dan opini para tokoh masyarakat baik dari kalangan pejabat pemerintah, akademisi, maupun profesional yang bersentuhan langsung dan turut serta mendukung pengembangan insan BP Jamsostek dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pekerja Indonesia dan keluarganya.
“Kami berharap buku yang akan kami sebarkan secara luas ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan pengalaman, serta menjadi penyanding dan pembanding dalam pengelolaan human capital pada organisasi atau perusahaan di Indonesia atau bahkan di Asia." tutup Naufal.
(bai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda